REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Taspen (Persero) siap menyerap right issue atau penerbitan saham baru PT Waskita Toll Road. Taspen ingin mempertahankan porsi kepemilikan sahamnya sebesar 16,6 persen di perusahaan penyedia jalan tol tersebut.
"Kami tertarik menyerap saham right issue Waskita Toll Road. Untuk itu kami sedang melakukan due dilligence (uji tuntas)," kata Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro di sela perayaan HUT Bersama 28 BUMN, di Yogyakarta, Jumat (21/4).
Taspen yang berulang tahun ke-54 menyerahkan bantuan seniilai Rp 350 miliar, terdiri atas satu unit mobil ambulans bagi Pemda DIY, pembangunan toilet umum Taman Sriwedari, Solo, dan pembangunan musholla Al-Aqsha di Perumahan Baledono Indah, Kabupaten Purworejo.
Menurut Iqbal, proses due dilligence dilakukan untuk mempersiapkan berbagai perizinan apakah sesuai hukum yang berlaku atau tidak. "Kami juga harus menghitung secara menyeluruh nilai dari target-target yang kami tetapkan," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam melakukan transaksi penyertaan harus melalui persetujuan komite investasi. Sebab, investasi pada instrumen pasar modal bisa dilakukan secara langsung, namun investasi langsung seperti di Waskita Toll Road harus melalui izin pemegang saham.
Investasi langsung jika menggunakan dana pensiun dibutuhkan izin Menteri Keuangan Sri Mulyani, sedangkan menggunakan dana dari hasil kelolaan harus mendapat izin dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
Taspen ingin tetap mempertahankan saham di Waskita Toll Road guna menambah investasi jangkah menengah dan panjang. "Waskita Toll Road perusahaan menarik untuk investasi, karena Indonesia terus membutuhkan infrastruktur transportasi seiring dengan besarnya jumlah penduduk," katanya.
Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) dalam waktu dekat segera menuntaskan divestasi sekitar 20 persen anak usahanya, Waskita Toll Road. Proses due dilligence ke sejumlah investor strategis akan dilakukan pada Mei 2017, sehingga proses divestasinya ditargetkan tuntas pada Juli 2017. Kabarnya, sebanyak lima perusahaan menyatakan tertarik untuk menyerap saham right issue.