REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Seorang pria bernama Motaparthi Vamshi Krishna ditangkap polisi di Hyderabad, India Selatan, atas dugaan mengirim surel palsu mengenai rencana pembajakan pesawat terbang. Surel tersebut ia kirim ke kantor polisi Mumbai pada Sabtu silam.
Dalam suratnya, Khrisna mengaku sebagai seorang perempuan yang secara tak sengaja mendengar ada enam orang berencana membajak pesawat di tiga kota, yakni Hyderabad, Chennai, dan Mumbai. Ia menginformasikan tindak kriminal itu akan berlangsung esok harinya.
Mendapat peringatan dari Krishna, kepolisian Mumbai langsung mengabarkan informasi itu ke seluruh lembaga keamanan. Sontak, pengamanan bandara di tiga kota tersebut pun ditingkatkan.
Selanjutnya, penyidik melacak alamat internet protocol (IP) pengirim surel. Penelusuran mereka berujung ke sebuah warnet bernama E Netzone di Hyderabad.
Polisi lalu mengerucutkan kemungkinan identitas pengirim surel menjadi delapan orang. Begitu mengamati CCTV, mata polisi pun tertuju pada Krishna.
Saat diinterogasi, Krishna mengakui perbuatannya tanpa perlawanan sedikitpun. Dengan polosnya, pria berusia 32 tahun itu mengatakan kepada polisi itu hanyalah trik untuk menghindari impian pacarnya di dunia maya menjadi kenyataan.
Sang Kekasih rupanya menginginkan hubungan mereka berlanjut lebih jauh. Dia mengajak Krishna berlibur ke Mumbai dan Goa. Persoalannya, Krishna tidak punya cukup uang.
Untuk berkelit, Krishna menyusun rencana. Dia datang ke agen perjalanan dan membuat tiket palsu dari Chennai ke Mumbai untuk pacarnya. Selanjutnya, membuat alamat email palsu dan mengirim surel tipuan ke polisi.
"Hai Tuan. Saya perempuan mengirim email ini dari Hyderabad. Saya tidak ingin merincikan jati diri saya karena takut akan bermasalah. Di siang hari sekitar pukul 2, saat makan siang, saya dengar ada enam orang berbicara tentang pembajakan pesawat di Hyderabad, Chennai, dan bandara Mumbai. Mereka berbicara sangat pelan, tapi saya bisa mendengar beberapa percakapannya," tulis Khrisna dalam email tipuannya, seperti dilansir CNN, Jumat, (21/4).
Wakil Komisaris Polisi di Satuan Tugas Komisaris di Hyderabad B Limba Reddy yang memimpin penyelidikan kasus tersebut mangatakan, Khrisna tidak memiliki uang. "Namun, jika dia membatalkan rencana liburan dan berterus terang tentang alasannya, harga dirinya akan hancur dan persahabatannya dengan gadis tersebut akan berakhir. Jadi, menurutnya, jika penerbangan dibatalkan karena bandara berarti bukan salahnya," jelas Reddy.
Siapa Krishna sebetulnya? Reddy mengungkapkan Krishna adalah seorang pria menikah dan beranak. Diacukup aktif di media sosial.
Kini, pria asal Hyderabad itu ditangkap atas empat tuduhan, termasuk peniruan identitas serta memberikan informasi palsu. Tuduhan tersebut bisa menyebabkannya dihukum lima tahun penjara juga denda sebesar 150 dolar AS.