REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan akan segera tiba. Umat Muslim pun mulai bersiap menyambutnya, tak terkecuali stasiun televisi yang akan menayangkan sejumlah program Ramadhan.
Politikus PKS Hidayat Nur Wahid berharap tayangan-tayangan selama Ramadhan hendaknya bertujuan memperkokoh, memperkukuh, terbinanya watak dan jati diri bangsa, yang beriman dan bertakwa. Seperti apa yang tertuang dalam Pasal 3 UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran.
Hidayat juga mengungkapkan bahwa bulan Ramadhan menghadirkan takwa. Sehingga Ramadhan dan takwa adalah identik. "Takwa adalah jati diri bangsa yang harus diperkukuh melalui penyiaran," ujar Hidayat membuka FGD penyamaan pandangan siaran Ramadhan dengan tema "Menciptakan Program SIaran Bermartabat" pada Jumat (21/4) di Gedung Bepetan Lt. 6 Kantor Pusat KPI, Jakarta Barat.
Mantan Ketua MPR tersebut menambahkan bahwa selama Ramadhan perlu adanya hiburan, namun hiburan yang meningkatkan kualitas kehidupan. Bukan hiburan yang hanya penuh canda tapi melupakan ibadah. Oleh karena itu menurutnya KPI perlu membuat survei tentang apakah masyarakat menghendaki tayangan yang menguatkan jati diri sebagai bangsa atau yang membuat orang tertawa terbahak-bahak dan tidak memberi manfaat.
"Ramadhan yang akan datang akan lebih takwa dari Ramadhan sebelumnya, salah satunya masyarakat dibantu dengan tayangan-tayangan yang menguatkan jati diri kita sebagai suatu bangsa," harapan Hidayat Nur Wahid kepada peserta FGD yang berasal dari media elektronik.