REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelaku penembakan di Paris diidentifikasi sebagai Karim Cheurfi. Ia menembak mobil polisi yang diparkir di Champs Elysees di Paris pada Kamis, (20/4). Tembakannya menewaskan satu petugas dan melukai dua lainnya sebelum akhirnya ditembak mati.
Jaksa Paris Francois Molins mengatakan, selama ini Cheurfi tidak berada dalam daftar pengawasan keamanan. "Ia juga tidak menunjukkan tanda-tanda radikalisasi meskipun dia bertahun-tahun dipenjara," katanya.
Tapi Molins memastikan polisi telah menemukan sebuah catatan dengan pesan tulisan tangan yang membela ISIS di dekat tubuhnya. Terdapat alamat kantor polisi di mobilnya. Menurut seorang sumber, polisi yakin dia telah menembak petugas karena dia berpikir akan dibunuh oleh mereka. Molins menjelaskan, terdapat senapan serbu, senapan, dan pisau di mobil Cheurfi.
Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan, tiga dari keluarga Cheurfi telah ditempatkan dalam tahanan.
Cheurfi menjalani hukuman 10 tahun penjara setelah menembak dua petugas berpakaian preman pada tahun 2001 saat mereka mencoba menangkapnya di sebuah mobil curian. Sementara dalam tahanan, dia menembak dan melukai seorang petugas penjara setelah merebut pistolnya
Ia dibebaskan pada masa percobaan tahun 2015 dari hukuman penjara dua tahun lagi. Namun Cheurfi ditangkap lagi pada bulan Februari setelah mengancam akan membunuh polisi tapi akhirnya dibebaskan karena kurangnya bukti, dikutip dari Reuters.