REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PAUL -- Remaja Muslim di Minnesota, AS, Amaiya Zafar akhirnya memperoleh izin untuk menggunakan jilbab saat mengikuti pertandingan tinju. Zafar tidak perlu mengkhawatirkan sanksi saat mengikuti kejuaran tinju nasional. Ia tidak lagi harus memilih antara agama atau hobinya.
"Ini adalah langkah besar. Dia banyak bekerja dalam hal ini, dia berhak menunjukkan keahliannya, dan saya bahagia untuknya. Tapi ini hanya langkah pertama untuk membuat dia mencapai mimpinya," ujar pelatih Amaiya Zafar, Nathaniel Haile seperti dilansir startribune.com (20/4).
Ia menjelaskan Zafar memiliki mimpi untuk dapat bertanding di Olimpiade 2020 di Tokyo. Untuk mewujudkan hal tersebut, Zafar harus berjuang agar organisasi tinju internasional (AIBA) dapat mengizinkannya mengenakan hijab selama pertandingan.
Untuk saat ini, gadis asal Oakdale itu hanya bisa menggunakan hijab untuk pertandingan yang diadakan di seluruh negara bagian Amerika. "Sekarang Zafar akan memiliki kesempatan untuk bertarung di pertandingan lokal dan banyak turnamen di seluruh negeri," kata Haile.
Menurutnya, Zafar begitu senang dapat berpatrisipasi dalam kompetisi. Ia mengaku siap menghadapi turnamen karena telah berlatih selama tiga tahun.
Selama beberapa tahun terakhir, remaja 16 tahun ini tidak bisa mengikuti kejuaraan. Musim gugur tahun lalu, dia menuju ke Florida untuk mengikuti kompetisi.
Namun, panitia tidak mengizinkan bertanding jika menggunakan jilbab dan baju lengan panjang. Akhirnya Zafar tidak jadi mengikuti kompetisi.
Ibunya, Sarah O'Keefe mengaku gugup menyaksikan pertandingan putrinya. Menurutnya, Zafar sudah sangat lama ingin berkompetisi.
Ia tidak mempedulikan hasil pertandingan. Baginya, Zafar sudah memenangkan hati penggemar, mengilhami gadis-gadis lain, termasuk dua remaja Muslim lainnya.
Perjuangan Zafar untuk mengubah peraturan bukan hanya untuk dirinya. Ia berjuang untuk anak muda Muslim lainnya.