Sabtu 22 Apr 2017 11:40 WIB

Jokowi Mengajak Masyarakat tak Gengsi Pakai Produk dalam Negeri

Rep: Andrian Saputra/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada acara peresmian perluasan Pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (21/4).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada acara peresmian perluasan Pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk tidak gengsi membeli produk-produk buatan dalam negeri. Dia menilai, saat ini banyak industri dalam negeri yang sudah mampu menunjukan taringnya bersaing di pasar dunia.

Jokowi mencontohkan misalnya saja industri tekstil kebanggaan Tanah Air yakni PT Sri Rejeki Usman Textile (Sritex) Tbk yang mampu mmemasarkan produknya keseratus negara di dunia. Selain itu, juga dipercaya untuk memprodukai pakaian militer sejumlah negara seperti Jerman, Swedia, Belanda dan negara-negara di Eropa lainnya.

“Kita harus mencintai produk yang diproduksi di dalam negeri. Ini kita kebalik-balik, males beli kalau buatan Indonesia, harusnya bangga kalau ada made in Indonesianya,” kata Jokowi saat meresmikan perluasan pabrik PT Sritex di Sukoharjo, Jumat (21/4).

Jokowi menambahkan saat ini pemerintah terus mendorong agar industri-industri dalam negri semakin cepat berkembang dan kuat bersaing di pasar global. Hal itu dilakukan salah satunya dengan memangkas perizinan-perizinan yang menurutnya membelenggu pengusaha untuk mengembangkan sayap bisnisnya.

Dengan industri dalam negri semakin maju, kata dia juga akan berdampak baik terhadap penyerapan tenaga kerja. “Pertarungan kita ini antar nergara, siapa yang nnengikuti teknologi, memberikan pelayanan cepat, harga baik, kualitas lebih baik itu yang akan menang. Industri pengolahan, industri jasa adalah strategi kita ke depannya,” tutur Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement