REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga yang kembali datang mengikuti pemungutan suara ulang di TPS 19 Gambir, terlihat lebih sedikit dari sebelumnya. Ada beberapa diantara daftar pemilih tetap (DPT) yang merupakan satu keluarga, hanya hadir kepala keluarganya saja, ia adalah Agus Hermawan.
Menurut Agus, banyak warga yang enggan kembali datang ke TPS untuk memberikan hak suara mereka. "Kayak keluarga saya saja, ini hanya saya yang datang. Yang lain sudah tidak tinggal di sini, tapi KTP sini," kata warga RT 01/01, Kelurahan/Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Warga yang datang, dikatakan Agus tidak se-antusias pada Rabu (19/4) lalu. Ia saja, baru mendapatkan surat undangan pemungutan suara ulang pada Sabtu (22/4) subuh. Waktunya sangat mendadak, karena baru diberitahukan hari itu juga.
"Untung saya freelance dan sedang tidak ada acara, jadi saya sempatkan datang ke sini. Alasan diadakan pemungutan suara ulang saja, saya belum tahu sampai tadi saya selesai mencoblos," tutur Agus saat ditemui usai melaksanakan hak pilihnya, Sabtu (22/4) pagi.
Agus mengatakan, mungkin saja warga lain yang tinggalnya jauh dari lokasi TPS, tentunya akan merasa berat hati. Karena harus menyediakan waktu, bahkan biaya khusus lagi. Dan untuk di RW 01, ada beberapa kampung yang sudah tersebar ke daerah lain. Artinya ada beberapa warga yang digusur, dan harus pindah ke tempat lain, tetapi KTP masih KTP Gambir.
"Seperti di RT saya, dulu kan saya tinggal di RT 15/01, sekarang saya pindah ke RT 01/01, masih di Pejambon juga. Jadi tidak terlalu jauh. Bagaimana coba dengan warga lain? Lihat saja sekarang sepi. Tidak seperti Pilkada tanggal 19," jelas dia.
Selain Agus, Republika sempat menghampiri dua DPT lainnya. Namun mereka terlihat jalan terburu-buru dan tidak mau berkomentar sama sekali dengan pemungutan suara ulang tersebut. "Jangan saya deh ya. Saya tidak mau," tolak warga yang mengenakan pakaian rapi dengan blouse dan rok formal itu.