REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jalan Lintas Sumatera ruas Bakauheni- Bandarlampung yang merupakan jalur utama arus mudik dari Sumatra ke Jawa atau sebaliknya, tengah diperbaiki dengan melakukan penambalan atau pengaspalan ulang di sejumlah titik jalan nasional itu.
Pantauan di Jalinsum Lampung, Sabtu (22/4), kondisi jalan sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya, meski kondisi jalan masih tidak mulus akibat penambalan jalan-jalan berlobang, terutama di Jalinsum ruas Rajabasa-Kalibalok-Panjang.
Kondisi jalan di Jalinsum ruas Panjang-Sribawono-Kalianda relatif lebih baik, sedang di ruas Kalianda-Bakauheni masih terdapat kondisi jalan yang tak mulus akibat penambalan. Terkait itu, sejumlah pengguna jalan mengharapkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah memprioritaskan perbaikan jalan-jalan yang menjadi rute arus mudik, sehubungan mulai pekan pertama Juni diperkirakan arus mudik sudah mulai berlangsung.
Selain itu, pemerintah daerah diminta bertindak lebih tegas membatasi tonase truk yang melintasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di wilayah Provinsi Lampung untuk memperpanjang masa pakai jalan nasional ini. "Kondisi Jalinsum di Lampung rusak parah pada banyak tempat, seharusnya tonase truk yang melintasinya dibatasi dengan segera mengoperasikan jembatan timbang serta memberikan sanksi tegas kepada setiap kendaraan yang mengangkut barang melebihi ketentuan," kata Edi, salah satu pengendara yang selalu melintasi Jalinsum.
Ia menyatakan hingga saat ini truk dari berbagai ukuran makin bebas melintasi Jalinsum, padahal bulan lalu sempat dibatasi tonase truk yang memasuki wilayah Lampung.
Belakangan ini makin banyak truk, seperti truk engkel ganda (ban berjumlah 6), tronton (ban 10), trinton (ban 12), dan truk trailer (ban 14) melintasi Jalinsum di wilayah Lampung khususnya pada ruas bypass Soekarno-Hatta di Bandarlampung.
Batas berat maksimum kendaraan dan barang yang diizinkan diangkut melalui Jalinsum umumnya maksimmum 20 ton, sedangkan truk yang melintas masih mengangkut barang jauh melampaui jumlah berat yang diizinkan (JBI) itu.
Truk yang sarat muatan umumnya berpelat nomor Lampung (BE) dan Sumsel (BG), meskipun banyak juga truk asal Pulau Jawa yang sarat muatan melintasi Jalinsum.
Kondisi trotoar jalan lintas itu juga rusak parah karena menjadi tempat parkir tronton dan truk besar, sementara saluran drainase Jalinsum di sejumlah titik diuruk menjadi tempat berjualan, seperti di samping RS Imanuel Bandarlampung.
Kondisi itu menjadikan Jalinsum makin cepat rusak, termasuk juga jalan provinsi dan kabupaten lainnya, karena dilintasi truk sarat muatan. Jalinsum ruas Rajabasa-Panjang di Kota Bandarlampung, Lampung telah diperbaiki dan dilebarkan mulai Oktober 2012 lalu hingga tahun 2014. Biaya pelebaran jalan itu berasal dari pinjaman Bank Dunia dan APBN.
Dua pemenang tender proyek besar itu adalah PT Conbloc Infratecno (CI) dan PT Duta Graha Indah (DGI). PT CI melakukan pengerjaan mulai Rajabasa sampai Kalibalok sejauh 10 km dengan nilai proyek Rp 133,4 miliar. Pengerjaan PT DGI mulai dari Kalibalok sampai Panjang sejauh 8,1 km dengan nilai proyek Rp 97,2 miliar.