Ahad 23 Apr 2017 10:49 WIB

Korut Ancam Serang Australia dengan Kekuatan Nuklir

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Korea Utara (Korut) mengancam Australia dengan serangan nuklir jika terus mengikuti kebijakan Amerika Serikat (AS). Ancaman tersebut disampaikan menyusul pernyataan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop yang mengatakan uji coba nuklir Korut dapat membahayakan Australia. Bishop juga menyerukan organisasi internasional agar menanggapi sikap Korut tersebut.

Juru bicara Korut mengatakan, Australia telah mengeluarkan pernyataan sampah. Ia memperingatkan agar negara itu tidak mengikuti kebijakan AS.  "Pemerintah Australia sekarang telah membabi buta dan dengan giat mengikuti kebijakan AS. Jika Australia terus mengikuti langkah AS untuk mengisolasi dan menahan Korut, ini akan menjadi tindakan bunuh diri untuk masuk dalam jangkauan serangan nuklir dari Korut," ujarnya seperti dikutip ABC online, Ahad (23/4).

Menteri Luar Negeri Pyongyang juga memperingatkan Bishop agar lebih berhati-hati dalam berbicara. Ia memperingatkan agar berpikir dua kali sebelum mengikuti tindakan AS. "Sulit untuk mengharapkan kata-kata yang baik dari Menteri Luar Negeri semacam itu. Tapi jika dia adalah Menlu sebuah negara, dia harus berbicara dengan akal sehat tentang esensi dasar situasinya," katanya.

Pernyataan Bishop tersebut dilontarkan saat kunjungan kenegaraan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Australia. Dalam kunjungan tersebut Pence mengutuk tindakan Korut yang seringkali melanggar sanksi PBB dengan melakukan uji coba rudal dan nuklir.

Pence juga berterima kasih kepada Australia karena ikut menyerukan Cina agar memberikan tekanan ekonomi dan diplomatik yang lebih besar terhadap Korut.

"Seperti yang telah diputuskan Presiden Trump beberapa hari lalu, jika Cina tak bisa menangani Korut, maka AS dan sekutunya akan bertindak. Perdana Menteri tahu bahwa kami sangat berterima kasih karena telah memperingatkan Cina. Bahkan pekan ini sudah melakukan tindakan yang lebih aktif dan konstruktif dalam menghadapi Korut," katanya usai bertemu dengan PM Malcolm Turnbull.

Sementara Turnbull mengatakan dukungan yang diberikan Australia pada tingkat diplomasi. "Kami sangat percaya diri, bahwa Cina akan menghadapi tantangan dan tanggung jawab ini. Cina memiliki kemampuan untuk mempengaruhi Korut jauh dari negara-negara lain," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement