REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban menyerang pangkalan militer Afghanistan pada Jumat (21/4). Lebih dari 100 tentara tewas dan terluka akibat serangan tersebut. Serangan ini merupakan operasi balas dendam atas tewasnya dua pejabat Taliban yang terbunuh.
Militer Afghanistan mengungkapkan, serangan ini dimulai saat tentara sedang mengawasi pelaksanaan shalat Jumat yang dilaksanakan di Camp Shaheen dekat Mazar-e Sharif. Wilayah ini merupakan salah satu kota dengan penduduk terpadat. Kota itu berada di Provinsi Balkh.
Pejuang Taliban mengenakan pakaian militer dan menggerebek pangkalan militer di Afghanistan utara. Kemudian mereka mulai menghujani tembakan selama berjam-jam.
Menurut juru bicara militer Abdul Qahar Aaram, Taliban memasuki pangkalan dengan menggunakan kendaraan dan mulai melakukan penembakan. Tembakan itu juga diikuti dengan satu ledakan di gerbang pangkalan.
Sementara juru bicara Kementerian Pertahanan Dawlat Waziri menolak memberikan data pasti mengenai jumlah korban tewas dan terluka. Namun dia berjanji akan merilisnya nanti.
Seorang sumber yang enggan menyebutkan namanya karena bukan sebagai pihak berwenang mengatakan terdapat 140 korban tewas dalam serangan itu. Serangan yang berlangsung selama kurang lebih enam jam itu pada akhirnya menewaskan lima penyerang dan satu pejuang ditawan.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mendeklarasikan hari berkabung nasional. Ini sebagai penghormatan bagi tentara militer yang tewas dalam serangan di pangkalan tersebut. Negara juga mengibarkan bendera setengah tiang.
Menurut informasi dari kiriman surel oleh juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid kepada CNN, pada Sabtu (22/4), serangan tersebut karena sebelumnya pasukan pro pemerintah telah menewaskan dua gubernur versi Taliban di Kundluz dan Baghlan.