REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli bahasa telah memelajari karakteristik dan cara orang berbicara pada bayi dan hewan peliharaannya. Faktanya adalah Anda sering menirukan bahasa bayi atau lolongan anjing saat berkomunikasi dengan keduanya.
Mengapa Anda sadar atau tanpa sadar melakukannya? Dilansir dari Mental Floss, suara bayi dan impuls perhatian di otak manusia memiliki dasar biologis.
Orang dewasa tak mungkin membuat bayi atau anjing berbicara sepertinya. Anda tahu bayi atau anjing tak bisa langsung bercakap seperti Anda, sehingga otak berinisiatif membuat Anda berbicara seperti mereka.
Studi terbaru yang diterbitkan di Proceedings of the Royal Society B karya Tobey Ben dan rekan-rekannya menyebutkan anjing lebih bisa bersahabat melalui bahasan non-verbal manusia. Alasan yang sama saat Anda berbicara dengan bayi.
"Pembicara sadar atau tak sadar mengerti bahwa pendengar (bayi atau anjing) tak mungkin sepenuhnya menguasai bahasa mereka," kata Ben.