Ahad 23 Apr 2017 13:41 WIB

Tragedi Lubuk Linggau, Pengamat: Kedewasaan dan Jam Terbang Personel Kepolisian Berpengaruh

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Lubang bekas peluru pada mobil yang menjadi barang bukti kasus penembakan mobil di Lubuk Linggau, di Mapolda Sumsel, Palembang, Jumat (21/4).
Foto: Antara/Feny Selly
Lubang bekas peluru pada mobil yang menjadi barang bukti kasus penembakan mobil di Lubuk Linggau, di Mapolda Sumsel, Palembang, Jumat (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kepolisian Alfons Loemau menilai, tingkat kedewasaan dan jam terbang anggota atau personel kepolisian dapat berpengaruh terhadap keputusan atas tindakan yang akan dilakukan. Hal ini terkait dengan peristiwa penembakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap sebuah mobil yang ditumpangi oleh satu keluarga di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Meskipun melepaskan tembakan merupakan diskresi bagi anggota kepolisian, namun diskresi tersebut harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Diskresi sendiri merupakan keputusan atas tindakan yang diambil oleh pejabat pemerintah ketika menghadapi situasi yang memerlukan respon yang cepat.

“Tiap anggota bereaksi di lapangan itu merupakan tindakan diskresi untuk melakukan penilaian secara cepat sehingga dapat memutuskan untuk mengambil tindakan dan bereaksi. Namun, diskresi harus mempertimbangkan dengan tujuan yang akan dicapai dengan tindakan yang harus dilakukan. Kemampuan melakukan analisis cepat terhadap situasi memerlukan tingkat kematangan emosional dan jam terbang untuk bahan pertimbangan,” jelas Alfons saat dihubungi, Jakarta, Ahad (23/4).

Keputusan yang tepat dalam menggunakan hak diskresi untuk melepaskan tembakan harus dilakukan. Sebab, kewenangan tersebut bisa jadi justru dapat membahayakan atau mencederai orang lain. Ia pun menilai seharusnya tembakan dilepaskan untuk melumpuhkan kendaraan, dalam kasus ini tembakan dapat dilakukan ke arah ban mobil.

Seperti diketahui, peristiwa penembakan oleh aparat kepolisian terhadap sebuah mobil Honda City di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, terjadi pada Selasa (18/4) kemarin. Mobil tersebut ditumpangi oleh satu keluarga yang akan menghadiri undangan.

Peristiwa penembakan terjadi saat mobil tersebut tak mengindahkan razia lalu lintas dari kepolisian. Kemudian Brigadir K pun mengambil inisiatif untuk menghentikan mobil dengan melepaskan tembakan ke arah mobil beberapa kali. Akibatnya, satu penumpang meninggal dan sejumlah lainya terluka.

Brigadir K pun saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia ditahan di penjara Markas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.

 

[removed][removed]

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement