REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Milisi ISIS telah menyerang markas kepolisian di Mosul, Irak, Ahad (23/4). Tiga personel polisi dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Juru bicara kepolisian Mahmoud Attia mengatakan serangan tersebut dilakukan oleh tiga milisi ISIS. "Terdapat dua penyerang bunuh diri yang memasuki fasilitas (markas kepolisian) tersebut sebelum meledakkan muatan mereka," kata seperti dilaporkan laman Aljazirah.
Selain menghacurkan bangunan serta sarana di markas kepolisian, serangan tersebut juga menelan korban jiwa. Seorang pejabat kepolisian setempat mengatakan tiga personel polisi tewas dalam serangan tersebut.
Pada pertengahan Oktober lalu, pasukan Irak dibantu pasukan koalisi, yakni Amerika Serikat (AS), melancarkan serangan besar-besaran ke Mosul. Serangan dilakukan untuk merebut kembali Mosul dari tangan milisi pemberontak.
Pada Januari lalu, pasukan koalisi Irak-AS berhasil merebut sisi kota yang terletak di sisi timur Sungai Tigris. Akibtnya, posisi milisi ISIS terdesak dan harus berpindah ke barat Mosul.
Di tepi barat Mosul, ISIS sempat dikepung oleh pasukan koalisi. Pertempuran sengit dilaporkan terjadi di sana. Namun akhirnya pasukan koalisi berhasil mendepak ISIS dari kota bersejarah tersebut.
Saat ini masih ada dua kota penting lainnya yang masih dikuasai ISIS, yakni Hawija dan Tal Afar. ISIS juga masih menguasai wilayah di daerah terpencil di Irak Barat, dekat perbatasan Suriah.