Ahad 23 Apr 2017 20:15 WIB

Warga Pandeglang Berharap Reaktivitasi Rel Kereta Api Terealisasi

Pembangunan rel kereta api (ilustrasi)
Foto: Antara/Lucky R.
Pembangunan rel kereta api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Warga Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten berharap reaktivasi rel kereta api dari Rangkas Bingung, Kabupaten Lebak ke Labuan, Pandeglang terealisasi. Dengan hadirnya kereta api, maka biaya transportasi warga Pandeglang ke Ibu Kota bisa semakin murah.

"Kami sudah tahu adanya program 'menghidupkan' kembali rel kereta Rangkasbitung-Labuan, saya berharap itu betul-betul jadi," kata Nurdin, warga Kecamatan Labuan, Pandeglang di Pandeglang, Ahad (23/4).

Nurdin yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan itu, menyatakan jika transportasi dilayani kereta api bisa lebih murah, jadi warga yang akan ke Jakarta bisa dengan biaya tidak terlalu tinggi dan lancar.

"Kan bukan cuma sampai Rangkasbitung, tapi langsung ke Jakarta, jadi warga Labuan dan sekitarnya kalau mau ke Jakarta lebih mudan dan murah," ujarnya.

Selama ini, warga yang hendak ke Jakarta naik bus sampai ke Kalideres. Kalau ada kereta api ada pilihan. Reaktivasi itu ditargetkan selesai 2018, dan Pemkab Pandeglang terus melakukan koordinasi, baik ke Kementerian Perhubungan maupun PT Kereta Api Indonesia.

Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Perhubungan terkait rencana reaktivasi jalur kereta api tersebut supaya bisa segera direalisasikan guna menunjang kegiatan ekonomi masyarakat setempat.

Menurutnya, memang perlu tahapan-tahapan cukup panjang untuk mewujudkan reaktivasi itu, diantaranya kegiatan sosialiasi pada masyarakat menyangkut penertiban dan pembebasan lahan.

"Karena jalur kereta yang 'mati' saat ini masih dimanfaatkan oleh warga. Agar laju kereta bisa 60 km per jam harus ada pelebaran untuk jalur kereta dari yang sudah ada saat ini," ujarnya.

Berdasarkan laporan dari pihak PT Kereta Api Indonesia, tidak semuanya reaktivasi karena beberapa hal, salah satunya adalah harus bisa bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, mengingat kereta api ini juga harus mengakomodisi perjalanan dan ketepatan waktu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement