REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Pemimpin IS setempat tewas pada Sabtu saat serangan fajar tentara Lebanon, yang juga menangkap 10 tersangka petempur, yang masuk dari Suriah melalui kota dekat perbatasan di timur laut negara itu, kata tentara. Tidak ada tentara dilaporkan terluka atau tewas dalam gerakan di Arsal itu, wilayah diserbu petempur pada 2014 dalam pertempuran menewaskan puluhan orang.
"Satuan tentara melakukan serangan cepat saat fajar pada Sabtu di Arsal, mengakibatkan 10 petempur berbahaya tertangkap, yang sebelumnya telah menyusup," kata pernyataan tentara tersebut, Ahad (23/4).
Tentara mengatakan, bahwa mereka secara teratur melakukan gerakan dengan membidik IS dan mantan gerilyawan terkait al Qaeda di perbatasan negara itu, yang sebagian besar adalah pegunungan. "Seorang pemimpin petempur setempat tewas dalam serangan pada Sabtu itu, yang terlibat dalam penyerangan posisi militer dan penculikan tentara selama pertempuran di Arsal tiga tahun lalu," katanya.
Sumber militer mengatakan, bahwa pemimpin kelompok ISIS tersebut juga pernah memerintahkan pembunuhan terhadap tentara Lebanon. Sementara 10 lainnya ditangkap sebagai tersangka atas tuduhan menyelundupkan senjata.
Bentrokan pada 2014 berakhir setelah para petempur, termasuk anggota IS menarik diri ke perbukitan di sekitar perbatasan, dengan membawa 19 tentara Lebanon yang ditangkap oleh mereka. Petempur kemudian membebaskan beberapa tahanan dalam sebuah kesepakatan mediasi, namun mereka masih menyandera sembilan tentara.
Sejumlah serangan di Lebanon dalam beberapa tahun belakangan marak terjadi terkait dengan perang di Suriah, tempat kelompok Hizbullah bertempur untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.