REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai, tindakan personel polisi yang menembak mobil berisi satu keluarga di Lubuklinggau, merupakan akibat dari kurangnya pembinaan. Menurutnya hal tersebut terjadi lantaran arahan dari atasan yang tidak mengedepankan pendekatan preventif.
"Bisa jadi karena ada arahan yang mengutamakan tindakan represif dalam pelaksanaan tugas, bukan mengutamakan tidakan preventif," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (23/4).
Bambang menilai, penembakan yang terjadi di Lubuklinggau bukan sekedar kesalahan teknis prosedural. Namun hal tersebut tidak dibenarkan, karena hanya soal pelangaran lalu lintas lari menghindar dari razia kemudian diberondong dengan tembakan.
"Seharusnya tidak ditembak karena bukan kejahatan," katanya.
Ia menambahkan, masalah brutalitas personel Polri perlu mendapat perhatian dari Presiden. Bambang mengatakan, Presiden harus menegur Kapolri atas kejadian di Lubuklinggau tersebut.
"Polisi perlu ubah strategi dalam mengelola Kamtibmas yang lebih mengutamakan tindakan preventif (kemanusiaan) daripada represif (kekerasan)," ucapnya.
Singgih Wiryono