REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Crystal Palace melanjutkan tren cemerlang untuk lepas dari jeratan degradasi. The Eagles menuntaskan misi nyaris mustahil, yakni menaklukkan sejumlah tim papan atas. Setelah Arsenal dan Chelsea, giliran Liverpool dijungkalkan 2-1 di Anfield dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris, Ahad (23/4).
The Reds memimpin lebih dulu 1-0 melalui gol Philippe Coutinho pada menit ke-24. Namun, dua gol yang diciptakan mantan striker Liverpool, Christian Benteke, pada menit ke-42 dan 74 membuat Palace mengepak tiga angka.
Pelatih Crystal Palace Sam Allardyce mengungkapkan, timnya telah memanfaatkan kelemahan Liverpool. Saat kedua bek sayap mereka naik, Joel Matip dan Dejan Lovren di tengah menjadi rentang= diserang.
"Bola di atas kepala Lovren ke (Yohan) Cabaye benar-benar membuat kedua bek tengah itu mati dan bola (dari Cabaye) ke Christian Benteke benar-benar luar biasa," kata Allardyce menjelaskan gol pertama timnya, dilansir dari ESPN,Senin (24/4).
Sementara itu, pelatih berusia 62 tahun ini mengatakan Liverpool cukup lemah di sepak pojok. Mereka telah kebobolan enam gol dari tendangan sudut. Ini yang kemudian dimaksimalkan Palace untuk mencetak gol kedua.
Winger Palace Andros Townsend mengatakan, timnya telah membuat kebiasaan mengacaukan tim-tim besar dan kembali melakukannya.
"Kami hampir sampai. Jangan pernah katakan tidak, tapi kami bisa mulai ke papan atas klasemen dan melihat di mana kami bisa finis," kata Townsend.
Palace kini naik ke peringkat ke-12 dari sebelumnya di posisi ke-15. Dengan nilai 38, the Eagles unggul selisih gol dari Bournemouth dan West Ham United.