Senin 24 Apr 2017 12:11 WIB

Pemimpin Alqaidah Desak Militan Gunakan Taktik Gerilya di Suriah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Ayman al-Zawahri
Foto: AP/Al Jazeera
Ayman al-Zawahri

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Pemimpin Alqaidah Ayman al-Zawahri meminta para militannya di Suriah untuk melakukan perang dengan taktik gerilya dalam melawan musuh, mulai dari Presiden Suriah Bashar al Assad dan sekutunya yang didukung Iran, hingga negara-negara Barat.

Dalam sebuah rekaman audio yang diunggah secara daring pada Ahad (23/4), Zawahri mengatakan, mereka harus siap menghadapi pertempuran yang panjang dengan koalisi pimpinan-Barat di Irak dan Suriah. Mereka juga harus melawan pasukan Syiah yang didukung Iran, yang bertempur bersama pasukan Presiden Assad.

"Orang-orang kami di Syam (Syria) mempersiapkan diri untuk pertempuran panjang dengan Tentara Salib dan sekutunya orang-orang Syiah dan Alawi," kata penerus Osama bin Laden ini.

Zawahri mengatakan, para militan yang Sunni menargetkan sejumlah musuh karena musuh-musuh mereka berusaha menerapkan aturan Syiah dan Alawi di Suriah. Sementara menurutnya, negara Barat dan sekutu-sekutunya telah melakukan segala upaya untuk mencegah Islam menguasai negara tersebut.

Tidak jelas kapan rekaman tersebut dibuat dan di mana pemimpin militan tersebut berada. Zawahri hanya menambahkan, jihad di Suriah bukan hanya hak prerogatif orang Suriah tetapi semua Muslim.

Dia juga memperingatkan militan untuk tidak mengubah konflik menjadi konflik internal.

Mantan cabang kelompok militan Alqaidah, Nusra Front, kini menjadi ujung tombak aliansi brigade Islam yang dikenal sebagai Hayat Tahrir al Sham. Kelompok ini memimpin pertempuran melawan pasukan pemerintah Suriah dan sekutu mereka yang didukung Rusia dan Iran di sebagian besar wilayah utama di negara tersebut.

Aliansi ini juga memainkan peran kunci dalam menguasai sebagian besar Provinsi Idlib, meski serangan AS telah membunuh puluhan pemimpinnya dalam beberapa bulan terakhir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement