REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) berencana memindahkan pedagang klithikan (Bahasa Jawa: barang-barang bekas) di Pasar Sleman. Relokasi itu dilakukan untuk menata kondisi lalu lintas di jalan sekitar pasar agar lebih lancar.
Kepala Disperindag Sleman, Endah Tri Yitnani menyampaikan, saat ini pihaknya telah menyiapkan pembangunan pasar klithikan. Adapun lokasi pasar tersebut berada di belakang komplek rumah dinas pejabat Pemkab Sleman di wilayah yang masih berdekatan dengan pasar.
“Pembangunannya kami mulai Juli. Insya Allah tahun ini juga selesai,” kata Endah, Senin (24/4). Menurut dia, pasar tersebut akan menampun 430 pedagang klithikan yang selama ini berjualan di pinggir jalan sekitar Pasar Sleman.
Sementara bentuknya tidak berupa kios. Melainkan dasaran pasar seperti pondasi tempat para pedagang menggelar dagangannya. Endah mengemukakan, pembangunan pasar tersebut akan memakan dana sebesar Rp 1,3 miliar yang berasal dari ABPD Sleman.
“Kalau untuk pasar klithikan memang pakai APBD. Tidak bisa didanai APBN. Karena kalau APBN kan harus bangun pasar secara utuh, ada kios dan sarananya. Sedangkan pasar klithikan ini hanya tempat dasarannya yang diperkeras,” kata Endah memaparkan.
Dalam pelaksanaannya pembangunan pasar klithikan dilakukan bekerjasama dengan Pemerintah Desa Triharjo. Maka itu, setelah pembangunannya selesai, pasar tersebut akan dialihkelola pemerintah desa setempat. Sistem ini sama seperti pada pembangunan pasar klithikan di Cebongan Mlati dengan Pemdes Tlogoadi.
Endah menjelaskan, Pemkab Sleman sendiri memang sengaja membangun beberapa pasar klithikan agar para pedagang tidak terpencar-pencar. Setidaknya ada tiga pasar yang memiliki pedagang klithikan di kabupaten setempat. Antara lain pasar Sleman, Cebongan, dan Godean.
Selain membangun pasar klithikan baru di dekat Pasar Sleman, tahun ini Disperindag tengah memperbaiki tujuh pasar lain. Namun masing-masing pasar memiliki total anggaran dan sumber dana yang berbada-beda.
Ikuti Whatsapp Channel Republika