REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop kembali menyerang Korea Utara setelah negara tertutup tersebut memperingatkan Australia dapat menjadi target serangan senjata nuklir jika terus membabi-buta mengikuti Amerika Serikat.
Ancaman yang disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara itu terjadi hanya beberapa hari setelah Menlu Julie Bishop dalam wawancaranya dengan ABC memperingatkan program senjata nuklir Korea Utara dapat menimbulkan ancaman serius bagi Australia.
Juru bicara Pyongyang itu memperingatkan Bishop berpikir dua kali mengenai konsekuensi yang akan diakibatkan oleh lidahnya yang sembrono sebelum menyanjung AS."Apa yang dia ucapkan tidak akan pernah bisa diampuni," kata juru bicara tersebut.
"Pemerintah Australia saat ini telah secara membabi-buta dan dengan giat mengikuti kebijakan AS," katanya, sambil menuduh Australia mengutarakan omong kosong.