Selasa 25 Apr 2017 05:51 WIB

PLN Belum Pastikan Nilai Investasi Panas Bumi dengan Perusahaan AS

Rep: Frederikus Bata/ Red: Budi Raharjo
Petugas memeriksa sumur geothermal Unit V dan VI di area PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong, Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (26/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Petugas memeriksa sumur geothermal Unit V dan VI di area PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong, Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT PLN (Persero) melakukan peningkatan kinerja sistem kelistrikannya. Perusahan pelat merah tersebut menggandeng empat perusahaan asal Amerika Serikat guna mengembangkan potensi panas bumi di Tanah Air. 

Empat korporasi yang bersinergi dengan PLN antara lain, Applied Materials Inc, Halliburton, Power Phase dan Infra Cerdas Indonesia. Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan kerja sama ini masih dalam tahap perencanaan. Ia belum bisa menerangkan besaran investasi yang dikucurkan dalam proyek ini jika sudah terealisasi.

"Tergantung yang namanya eksplorasi itu macam-macam. Berbeda di setiap daerah panas bumi. Ada yang gampang, ada yang cepat, ada yang perlu bertahun-tahun," kata Made saat dihubungi Republika, pada Senin (24/4).

Temasuk mengenai kepastian proyek, pemerintah melalui PLN melakukan kerja sama business to business dengan beberapa perusahaan milik negeri Paman Sam. Sehingga masih ada berbagai tahapan lanjutan antara kedua pihak.

"Mereka berencana untuk melakukan beberapa kegiatan investasi di Indonesia. Beberapa pendekatan tentunya, dilanjutkan B to B, pemerintah melalui PLN degan mereka (investor). Jadi secara total kepastiannya belum," tutur Made.

Penandatanganan ini disaksikan oleh Wakil Presiden Amerika Mike Pence dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla serta Menteri ESDM Ignasius Jonan di Hotel Shangri-La Jakarta pada Jumat (21/4) dengan perincian sebagai berikut, Pertama, MOU antara PLN dengan Applied Material Inc. Kerja sama ini bertujuan untuk menurunkan arus gangguan pada transmisi 500 Kilovolt (KV)  di sistem Jawa-Bali. 

Berikutnya, MOU antara PLN dengan PT Halliburton Logging Service. Kerja sama terkait pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi milik PLN salah satunya di PLTP Tulehu.

Ketiga MOU antara PLN dengan PT Infra Cerdas Indonesia. Kerjasama pengembangan Advanced Metering Infrastructure System (AMI) sebagai langkah awal implementasi Smart Grid. Selanjutnya MOU antara PLN Group dengan Power Phase. Kerjasama peningkatan efisiensi pembangkit gas existing, sehingga output dari pembangkit-pembangkit gas PLN dapat ditingkatkan 30 persen dari kondisi saat ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement