REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Sudan Arif Fakrullah mengatakan, perekaman data kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) di Indonesia saat ini telah mencapai 97,09 persen atau sebanyak 173.030.119. Hal itu merupakan hasil rekapitulasi berdasarkan sistem hingga 4 April 2017.

"Dengan demikian sampai dengan akhir 2017, target perekaman tinggal 2,91 persen atau 5.177.231 penduduk," kata Zudan dalam keterangannya, Senin (24/4).

Ia pun mengaku senang dengan capaian tersebut di tengah berbagai kendala yang mengganggu kelancaran pelayanan administrasi kependudukan. Ia menyebut jumlah tersebut tentu saja bisa berubah oleh faktor yang tidak dapat diprediksi seperti adanya proses pindah datang luar negeri, perkawinan di bawah umur, data penduduk yang selama ini ganda.

"Sehingga setelah melakukan perekaman data yang satunya, tidak perlu direkam lagi dan banyak lagi varian yang bisa terjadi. Namun demikian, perubahannya tidak akan signifikan," ujar Zudan.

Selain itu, mantan staf ahli Mendagri itu mengungkap kebutuhan blangko KTP-el untuk 2017 dan 2018 juga akan tercukupi dengan pengadaan tahun ini yang sebanyak 25,9 juta keping. Menurut dia, pengadaan TA 2018 akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan rutin tahun 2019 dan perubahan alamat akibat pemekaran wilayah.

"Karena itu mohon doa dari semua pihak agar semua kendala segera teratasi, sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi normal kembali dan semakin berkualitas," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika