REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mengecam aksi pembakaran bendera negara itu saat perayaatan tragedi 1915 di ibu kota Armenia, Yerevan.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Turki menegaskan, bendera merupakan simbol nilai fundamental, keyakinan, dan kemerdekaan suatu bangsa.
"Pelecehan terhadap bendera kami, telah mendorong kemarahan dan reaksi rakyat kami," ujar Kemenlu Turki seperti dikutip Anadolu, kemarin. "Kami mengecam tindakan ini dan aksi para pelaku."
Aksi pembakaran dilakukan saat aksi massa di tugu peringatan di Yerevan. Sebelumnya Turki membantah melakukan aksi genosida pada 1915.
Kendati Ankara mengakui ada kesalahan di antara dua belah pihak saat pecahnya Perang Dunia I itu. Turki menyatakan bahwa kejadian pada 1915 tersebut merupakan tragedi antara kedua belah pihak.