REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Ruas jalan di Km 19-20 jalan lintas Sumatra (Jalinsum) ruas Kota Pematangsiantar-Parapat Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, ambles pada Senin (24/4). Kejadian ini mengakibatkan antrean kendaraan di jalur tersebut hingga 16 jam.
Kemacetan akibat amblesnya jalan di jalur tersebut berdampak antrean panjang kendaraan besar, terutama truk dan kontainer di kedua arah (Pematangsiantar-Parapat dan Parapat-Pematangsiantar).
"Saya sudah 16 jam di sini, mulai pukul 16.00 WIB kemarin," kata Arianto Hutagalung (40 tahun), sopir kontainer, warga Kota Sibolga, Selasa (25/4) pagi.
Arianto mengatakan, kontainer yang dikemudikannya mengangkut beras dengan tujuan ke Kepulauan Nias.
Warga Desa Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, M Sinaga (76) menjelaskan, amblesnya jalan di sekitaran tempat tinggal terjadi pada Senin menjelang sore.
M Sinaga memperkirakan penyebab ruas jalan ambles akibat pergeseran tanah menyusul tingginya curah hujan, dan sudah dua kali terjadi di titik yang sama.
Sejumlah aparat polisi dan TNI berada di lokasi mengatur lalu lintas untuk satu jalur Parapat-Pematangsiantar, sedangkan pengguna jalan diarahkan untuk melalui jalur alternatif jalur Sidamanik-Aek Nauli.
Sebagian ruas jalan selebar enam meter di Desa Tiga Dolok ambles dengan kedalaman mencapai 1,5 meter dan panjang kira-kira empat meter.