Selasa 25 Apr 2017 13:55 WIB

Mahasiswa Yogyakarta Tewas di Gunung Rinjani

Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.   (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Taufik Budi Prasetiyo (23 tahun), warga Jomblang, Mulyodadi, Bantul, Yogyakarta ditemukan tewas tenggelam di pemandian Aik Kalak, sekitar Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (24/4), sekitar pukul 10.00 WITA.

"Saat ini, korban masih dalam proses evakuasi dari atas pegunungan," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Mustafa Imran Lubis, di Mataram, Selasa (25/4).

Dari informasi yang diperoleh, kata dia, korban melakukan registrasi pendakian melalui pintu pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, pada 21 April 2017.  Korban yang diketahui masih berstatus mahasiswa di kartu tanda penduduk (KTP), melakukan pendakian bersama dua orang temannya, yakni Muhamad Ali S (21) yang juga berstatus mahasiswa asal Kampung Lebak Pasar RT 001/001 Desa Nambo, dan Setio Teguh N (22) asal Kampung Tengah RT03 RW 06 Cileungsi.

"Korban bersama dua rekannya berencana melakukan pendakian Gunung Rinjani selama tiga hari dua malam," ujarnya.

Pada Sabtu (22/4), korban beserta dua rekannya tiba di Danau Segara Anak, sekitar pukul 17.30 WITA dan bermalam. Kemudian pada Ahad (23/4), sekitar pukul 07.30 WITA, korban bersama temannya Muhammad Ali S, pergi mangambil air di sumber mata air yang terdapat di sekitar kolam pemandian air panas.

Setelah mengambil air, korban dan temannya mampir dengan rencana berswafoto. Korban juga mengajak Ali untuk mandi.

Namun Ali menyarankan untuk mandi di lokasi air yang berada di atas karena ramai pengunjung. Awalnya, Ali melihat korban membuka baju dan berada di pinggir kolam air panas Aik Kalak.

Ali berniat untuk mandi juga, tetapi ia terlebih dahulu menaruh air di atas bukit yang jaraknya sekitar 20 meter dari kolam air panas Aik Kalak. Setelah kembali ke kolam, Ali tidak melihat korban berada di tempatnya. Ia pun mencari bantuan ke arah base camp dan bertemu dengan salah seorang pendaki bernama Jalil.

Mereka berdua kemudian meminta pertolongan kepada para pendaki lainnya untuk melakukan pencarian di sekitar kolam pemandian Aik Kalak. Namun hingga pukul 20.00 WITA, korban tidak ditemukan.

Korban baru bisa ditemukan pada Senin (24/4), sekitar pukul 10.00 WITA. Lubis mengatakan, tim penyelamat dari BTNGR Pos Sembalun dan Tim Medis Edelweis Medical Help Center (EMHC) berencana membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Selong, Kabupaten Lombok Timur.

"Nanti setibanya di Pos BTNGR Sembalun, korban akan langsung dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement