Selasa 25 Apr 2017 21:02 WIB

David Chalik Turut Maknai Esensi Tokoh Perubahan Republika

Rep: Febrianto A Saputro/ Red: Indira Rezkisari
David Chalik salah satu  pembawa acara Tokoh Perubahan Republika 2016
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
David Chalik salah satu pembawa acara Tokoh Perubahan Republika 2016

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2016 yang diselenggarakan di Djakarta Theatre, Selasa (25/4) dipandu oleh dua presenter berpengalaman David Chalik dan Tasya Syarief. Sebelum acara dimulai, David dan Tasya bercerita mengenai apa makna perubahan menurut mereka.

"Perubahan menurut saya adalah optimisme di dalam sebuah keterbatasan, sehingga kita melihat peluang, mau merendahkan ego kita, mau menolong sesama, dan menggali potensi kita sehingga kita bermanfaat bagi orang lain," ujar David.

Sementara itu menurut Tasya yang juga seorang pembawa berita RCTI, perubahan adalah sesuatu yang kita buat dan berdampak luas bagi orang-orang di sekitar dan berdampak positif. "Kalau kita bikin action gitu kan, buat mereka jadi hidup lebih baik dan mereka punya makna hidup yang lebih baik," katanya disela-sela persiapan acara.

Selain itu, David berharap pada hari jadi Republika yang ke-24 bisa tetap istiqomah, dan memiliki peran sebagai penyeimbang. "Semoga bisa menginspirasi bangsa, umat Islam khususnya. Saya yakin bahwa rakyat bisa bersatu. Mau mendukung apa yang dilakukan Republika ini, insya Allah," ucap David penuh harap.

Tasya Syarief juga berharap agar Republika mengadakan acara serupa dan menghadirkan tokoh lain yang lebih menggebrak dan lebih berdampak bagi yang lain.

"Berharap Republika memberikan informasi yang terbaik apalagi memang setiap hari juga artikel yang dimuat positif bagi masyarakat," kata presenter yang juga gemar membaca Republika.co.id tersebut.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement