REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Ivanka Trump mengakui masih menyesuaikan diri dengan perannya di Gedung Putih. Ivanka tidak mampu menjawab dengan jelas saat ditanya apakah dia mewakili ayahnya, rakyat Amerika atau kepentingan bisnisnya.
Dalam konferensi pemberdayaan ekonomi perempuan di Berlin, Jerman, Ivanka mengatakan dia belum terbiasa dengan perannya yang sesungguhnya di pemerintahan ayahnya. Namun, dia memastikan dirinya tak lagi mewakili bisnisnya, meski masih memiliki bisnis fashion.
Ivanka yang pernah menjadi desainer pakaian dan perhiasan itu merupakan 'penasihat' dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump tanpa bayaran. Kantornya hanya berjarak beberapa langkah dari Oval Office.
Berbagi panggung dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Direktur Dana Moneter Internasional Christine Lagarde, Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland dan lainnya, Ivanka ditanya moderator siapa pihak yang ia wakili, apakah Presiden Donald Trump, rakyat Amerika atau kepentingan bisnisnya.
"Yang jelas bukan yang terakhir," katanya, dikutip dari The Independent, Selasa (25/4).
Merkel dilaporkan mengundang Ivanka ke acara sela W20 itu saat Merkel berkunjung ke Gedung Putih bulan lalu. Beberapa pakar mengatakan undangan itu mungkin salah satu cara Merkel meningkatkan hubungan dengan Presiden Trump setelah pertemuan mereka yang canggung.
Trump menolak berjabat tangan dengan Merkel di Oval Office. Trump juga mengkritik kontribusi Jerman yang rendah dalam NATO.
Seorang direktur kreatif Inga Meyer kepada NBC News mengatakan tampilnya Ivanka bersama perempuan yang berkompetensi dan berkontribusi seperti Ratu Maxima dari Belanda dan Freeland tidak bisa diterima. "Mengapa dia punya posisi untuk bertemu Angela Merkel?" katanya.
Ivanka dijadwalkan mengunjungi Holocaust Memorial dan Siemens Company saat berada di Jerman.
Baca: Ivanka Trump Perdana Wakili AS di Pertemuan Internasional