REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande memberikan penghormatan terakhir terhadap seorang perwira polisi di negara itu, Selasa (25/4). Dalam sebuah upacara kematiannya, perwira bernama Xavier Jugele diberikan penghargaan Legion of Honor.
Penghargaan itu merupakan salah satu yang tertinggi di Prancis. Jugele dianggap berjasa dalam membantu mengatasi kejahatan terorisme yang terjadi di negara.
Pria berusia 37 tahun itu tewas terbunuh dalam serangan di Champs Elysees di Ibu Kota Paris yang terjadi pekan lalu. Selain Jugele, ada dua warga sipil yang juga kehilangan nyawa.
"Sekali lagi, Prancis telah kehilangan salah satu putra terbaiknya yang sangat berani dan berharga," ujar Hollande, dilansir BBC, Selasa (25/4).
Ia juga mengatakan Prancis saat ini terus bersiap menghadapi terorisme dan kelompok radikal yang terkait di belakangnya. Hollande meyakini, meski dibutuhkan waktu yang lama, namun negaranya pasti berhasil menumpas kejahatan tersebut.
Hingga saat ini, Prancis masih berada dalam status keadaan darurat, tepatnya sejak serangan teror terjadi di Ibu Kota Paris pada November 2015. Keamanan juga diperketat menjelang pemilu yang akan berlangsung di negara itu pada 23 April mendatang.
Dalam serangan teror terbaru yang terjadi di negara itu, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diyakini terlibat. Kejadian bermula saat seorang pria keluar dari mobil dan kemudian mendekati sebuah mobil polisi, hingga tiba-tiba menembakinya dengan senjata api pada Kamis (20/4) lalu, sekitar pukul 21.00 waktu setempat.