Oleh: Imam Nur Suharno
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan." (QS an-Nashr [110]: 1). Pada ayat tersebut Allah SWT menegaskan bahwa kemenangan dan kesuksesan itu diraih karena pertolongan-Nya.
Tanpa pertolongan-Nya, kesuksesan (apakah itu kesuksesan dalam ujian nasional, bisnis, karier, dan membangun rumah tangga) dan kemenangan (apakah kemenangan dalam pemilihan pemimpin maupun dalam berbagai lomba) tidak akan dapat diraih.
Berkaitan kemenangan dan kesuksesan, Islam telah memberikan panduan dalam merayakannya agar kemenangan dan kesuksesan itu akan selalu mendapatkan takyidullah (dukungan Allah SWT) dan bimbingan dari-Nya.
Apabila kemenangan dan kesuksesan itu sudah diraih, "Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah penerima taubat." (QS an-Nashr [110]: 3).
Sesuai ayat di atas, yang hendaknya dilakukan setelah meraih kemenangan dan kesuksesan adalah, pertama, bertasbih dengan memuji Allah SWT. Lisan mengucapkan syukur alhamdulillahirabbilalamin (segala puji milik Allah pemelihara semesta alam).
Kemudian, melakukan sujud syukur dan doa. Berikut doa syukur dalam Alquran, "Rabbi awzi'ni an asykura ni'matikallati an'amta 'alayya wa 'ala walidayya, wa an a'mala shalihan tardhahu, wa adkhilni birahmatika fi 'ibadikash shalihin."
"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS an-Naml [27]: 19).
Kedua, memohon ampun kepada Allah SWT dengan memperbanyak istighfar. Mengapa kita diperintahkan untuk mohon ampunan setelah meraih kesuksesan dan kemenangan? Karena bisa jadi sebelum meraih kesuksesan dan kemenangan itu tidak jarang kita melakukan kesalahan dan dosa, kurang sabar, dan kadang berprasangka buruk kepada Allah SWT.
Karena itu, setelah meraih kesuksesan dan kemenangan kita diperintahkan untuk memperbanyak istighfar (mohon ampun) atas segala khilaf dan dosa yang telah kita perbuat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Istighfar akan menutupi kekurangan dan kesalahan yang telah kita lakukan. Sesungguhnya istighfar itu bisa melanggengkan nikmat dan menjauhkan siksa. Dan Allah menerima orang yang mau kembali kepada-Nya dan akan menghapus serta memaafkan atas segala salah dan dosa kita.
Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar selalu kembali kepada-Nya. Dengan meminjam istilah Ustaz Yusuf Mansur: Allah dulu, Allah lagi, dan Allah seterusnya. Amin.