REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nahas menimpa Bagas Alvravigo (14 tahun), yang meninggal di rumahnya sendiri pada Rabu (26/4). Bagas tewas oleh timah panas ayahnya yang menebus tubuhnya pada Rabu dini hari tadi.
"Bapaknya Aiptu BS adalah anggota Polres Bengkulu," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Porli, Jakarta Selatan, Rabu (26/4).
Martinus menjelaskan, penembakan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Sumatera V, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Peristiwa itu bermula dari Aiptu BS yang curiga rumahnya dimasuki oleh pencuri.
BS mengaku mendengar suara pintu rumahnya yang dibuka. Segera BS mengabil senjata dan mengecek suara pintu berderit tersebut. "Setelah itu, Aiptu BS langsung menembakan senjata api tersebut ke arah korban," kata Martinus.
Akibatnya, korban langsung tersungkur dan bersimbah darah. Aiptu BS kaget ternyata orang yang dia tembak adalah anak kandungnya sendiri.
"Melihat hal tersebut, Aiptu BS dan keluarga langsung membawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu," ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Sayangnya, sesampainya di rumah sakit, nyawa Bagas tidak lagi dapat tertolong. Aiptu BS pun segera menyerahkan senjata api yang digunakan kepada Subdit Renata Reskrim Polda Bengkulu. "Sampai saat ini Aiptu BS belum diketahui keberadaanya dan pihak kepolisian masih melakukan pencarian guna mengetahui kronologis kejadian," jelasnya.
Hingga sore ini, jenazah korban masih berada di rumah sakit Bhayangkari Polda Bengkulu untuk keperluan visum. Petugas akan menguluarkan proyektil yang masih bersarang di dalam tubuhnya. Sedangkan penyidik Polres Bengkulu langsung menuju kediaman Aiptu BS guna menelusuri lokasi tempat kejadian perkara (TKP).