REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA TENGAH -- Wakil Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibnu Saleh mengingatkan kepada para tenaga kesehatan di daerah itu agar tidak melihat KTP pasien sebelum memberikan tindakan medis bagi yang membutuhkan.
"Pelayanan tidak bisa menunggu, tapi harus cepat, gak usah lihat KTP karena orang sakit tidak bisa ditunda. Terlepas pasiennya warga mana, orang mana, sekalipun jatuh dari langit, kalau butuh dilayani harus disegerakan, jangan ditunda," katanya saat membuka acara proses survei akreditasi Puskesmas Pangkalanbaru di Hote Marina, Rabu (26/5).
Ia mengingatkan kepada tenaga medis di Puskesmas agar mengedepankan pelayanan dengan rasa kemanusiaan dan bukan prosedural. Karena akan menghambat pelayanan cepat terhadap pasien yang membutuhkan pertolongan. "Ini saya ingatkan kepada petugas puskesmas, kemanusiaan dulu diutamakan baru yang lainnya menyusul, karena pertolongan medis secara cepat dan tepat itu bagian dari pelayanan optimal," katanya.
Ia mengatakan, puskesmas yang sudah terakreditasi harus memiliki jaminan pelayanan yang terstandarisasi kendati itu dilakukan secara bertahap atau tidak harus sekaligus. Tapi ada komitmen menuju ke arah itu.
"Tanggung jawab kesehatan ini tugas bersama, bukan hanya kabupaten tetapi juga Pemprov Bangka Belitung dan terkait kesehatan banyak sekali yang harus dibenahi dan ditingkatkan, tidak hanya akreditasi saja tetapi harus didukung tenaga medisnya yang selalu berinovasi sehingga masyarakat merasa terlayani," katanya.
Ibnu mengatakan, tenaga medis tidak hanya melayani pasien saja. Tetapi juga harus mampu menggerakkan masyarakat untuk mencegah sebelum sakit karena sakit itu mahal harganya.
"Kami dari Pemkab Bangka Tengah memang menargetkan pada 2018 semua puskesmas sudah terakreditasi, maka kami minta dukungan dan bimbingan dari tim surveyor akreditasi sebagai lembaga berkompeten dalam hal ini," ujarnya.