Rabu 26 Apr 2017 20:11 WIB

Gerakkan Ekonomi Umat, Kiai Ma'ruf Amin: Mari Bung Rebut Kembali!

 Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengingatkan  para pengurus dan kiai-kiai kultural NU turut berperan menggerakkan ekonomi umat.  

“Kini saatnya para kiai menggerakkan ekonomi umat. Mari Bung, rebut kembali!” katanya dalam pelantikan dan peresmian Kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (6/4) dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co.id. 

Menurut sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Umum MUI ini, ekonomi tersebut digerakkan dengan menegakkan prinsip ta’awun, saling bantu membantu. 

Mereka yang ekonominya kuat harus membantu yang lemah tanpa harus mengambil untung. Pembagian untungnya dikembalikan semua untuk umat.  

“Nanti ketika gerakan ini berjalan, semua akan memperoleh manfaatnya,” ujar dia.  

Prinsip ta’awun  itu, menurut Rais Amm, bisa dimulai melalui program kemitraan. Dengan melibatkan atau membuat sendiri waralaba yang berjejaring ke seluruh pelosok negeri. 

Terkait hal ini, negara dan para pengusaha di tingkat nasional maupun pemerintah daerah bisa dilibatkan. Karena gerakan ekonomi umat  itu, akan meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Kyai Ma’ruf juga mendorong para pengurus NU di tingkat pusat hingga tingkat ranting tak segan bermitra dengan pengusaha dan pemerintah. Asalkan, kemitraan itu bermaslahat dan terasa manfaatnya oleh umat . 

NU, kata Kiai Ma’ruf, bertanggung jawab meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena mayoritas warga NU adalah dari kalangan mustadh’afin (ekonomi lemah). 

“Ini bukan lagi ajakan. Ini adalah intruksi Rais Aam PBNU,” ujar dia. 

Sebab kata dia, persoalan ini berkaitan tanggungjawab umat (mas’uliyyat al-ummat) dan tanggungjawab kebangsaan (mas’uliyyat wathaniyyah) dan satu lagi, ini merupakan juga tanggung jawab sejarah. 

Menurut Kiai, NU bukan hanya berjuang untuk kemerdekaan RI, tapi bagian dari pendiri NKRI.  Karena itu ketika ada yang mengancam umat , mengancam bangsa ini dari sisi kedaulatan maupun sisi ekonomi, NU harus bertindak. 

“NU adalah pendiri dan pemegang saham di NKRI,” katanya seraya mengajak dua ribu Nahdliyin se-Kabupaten Tasikmalaya yang hadir di Aula IAI Cipasung itu terlibat dalam gerakan tersebut. 

Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tasikmalaya, KH Abun Bunyamin Ruchiyat mengatakan sebagai pendiri NKRI, warga NU wajib hukumnya kita membela negara. 

Di samping itu, kata dia, mayoritas warga NU juga dari kalangan mustadh’afin maka NU perlu menggalakkan program penguatan ekonomi umat. Rasulullah SAW menegaskan kada al-faqru an yakuna kufran, kemiskinan itu sangat potensial memicu kekufuran. 

Sebab itu, ujar dia, pengurus NU harus berpikir dan bergerak mencari solusi agar umat  mampu bangkit dari kemiskinan. Agar umat  tidak mudah diiming-imingi oleh harta, untuk menukar aqidah an-nahdliyah ke aqidah lain yang bisa mengancam NU, bahkan mengancam keutuhan NKRI. 

Dalam kesempatan itu, Rais Amm PBNU melantik KH Atam Rustam, Pimpinan Ponpes Sukamanah, sebagai Ketua PCNU Kabupaten Tasikmaaya. Cucu Pahlawan nasional, KH Zainal Mustofa itu mengungkapkan, program pertama PCNU Kabupaten Tasikmalaya adalah memakmurkan masjid, dimulai dengan menggerakkan shalat subuh berjamaah dan menggalang persaudaraan antar-Nahdliyin  dengan program lailatul ijtima’ dan lain-lain. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement