Kamis 27 Apr 2017 07:50 WIB

Setoran Pajak dan PNBP Adaro Hampir Rp 8 Triliun

Rep: Frederikus Bata/ Red: Budi Raharjo
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir

REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA -- Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir bangga dengan kontribusi perusahaan tersebut terhadap negara. Ia menerangkan pada 2016, Adaro salah satu kontributor terbesar dari segi pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

"Kalau tidak salah hampir 600 juta dolar AS kita berikan," kata tokoh yang akrab disapa Boy itu usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Adaro Energy di hotel JW Marriot, di Jakarta, Rabu (26/4).

Boy mengatakan fakta tersebut membuat pihaknya tidak merasa kurang dalam hal melaksanakan kewajiban meski banyak perusahaan besar di negeri ini. Ia mengungkapkan jika dirupiahkan kontribusi Adaro untuk pendapatan negara hampir Rp 8 triliun.

"Kita bangga, kita ga kalah dengan perusahaan besar, ada bank-bank, dan sebagainya, kita membayar lebih besar bahkan dua kali lipat," tuturnya.

Ke depan Adaro, kata Boy, akan lebih berkontribusi dalam penyediaan tenaga listrik. Ia mengajak semua stakeholder yang memiliki kemampuan ekonomi memadai berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi berkeadilan.

"Saya bertemu Pak Presiden Jokowi, beliau memberikan penjelasan mengenai kesenjangan ekonomi di negara kita. Itu sesuai misi Adaro, kami mencoba sekuat tenaga memberikan kontribusi nyata," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement