Kamis 27 Apr 2017 09:32 WIB

Cara Ini Buat Inggris Mampu Kurangi 300 Ribu Perokok

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Bungkus rokok yang polos tanpa merek berpengaruh terhadap keinginan merokok, menurut penelitian dari Universitas Newcastle Australia.
Foto: Istimewa/Newcastle University Australia
Bungkus rokok yang polos tanpa merek berpengaruh terhadap keinginan merokok, menurut penelitian dari Universitas Newcastle Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mulai memperkenalkan rokok dengan kemasan polos dan akan mulai menjualnya bulan depan. Menurut riset para ahli dari Cochrane Tobacco Addiction Group, kemasan polos mampu mengurangi jumlah perokok di Inggris hingga 300 ribu orang per tahun.

Para ahli mengatakan, kemasan polos tampaknya dapat mengurangi daya tarik tembakau dan membantu mengurangi prevalensi merokok. Hal tersebut dilihat berdasarkan penelitian dari lebih dari 50 studi eksperimental mengenai dampak potensial rokok kemasan polos.

Australia menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan kemasan produk tembakau terstandardisasi, pada Desember 2012. Data yang dikumpulkan sejak saat itu menunjukkan, kemasan tersebut menyebabkan penurunan jumlah perokok sebanyak 0,5 persen per tahun.

Perundang-undangan Inggris tentang kemasan polos untuk produk tembakau mulai berlaku sejak Mei 2017. Kemasan biasa atau standar harus memiliki warna yang seragam, tidak memiliki logo selain peringatan kesehatan dan informasi yang dimandatkan pemerintah lainnya, serta menggunakan font, warna, dan ukuran seragam yang telah ditentukan.