Kamis 27 Apr 2017 15:29 WIB

Djarot Komentari Tudingan Karangan Bunga Hanya Pencitraan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Nur Aini
Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di halaman kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4)
Foto: Republika/Prayogi
Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di halaman kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak ambil pusing terkait komentar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonssia (DPR RI) Fadli Zon yang menyebutkan karangan bunga yang diterima Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat merupakan pencitraan murahan.

"Nggak apa-apa sih Pak Fadli Zon, tapi bagi kami itu suatu hal yang mahal dan satu hal yang berharga mendapatkan apresiasi yang tulus dari Warga Jakarta dan disampaikan dengan penuh cinta, dengan penuh bunga-bunga," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/4).

Selain itu, Djarot pun tak habis pikir dengan isu karangan bunga ini adalah hasil rekayasa. Menurut mantan wali kota Blitar ini hal tersebut adalah berprasangka buruk.

"Di-setting bagaimana? Bagaimana kamu bisa men-setting hatinya orang? Bagaimana kamu bisa men-setting perasaan orang? Bagaimana kamu bisa men-setting kebenaran dan nurani orang? Itu juga pada saya, apalagi settingan ya. Jadi marilah kita berpikir positif begitu," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI  Fadli Zon menyebut karangan bunga yang diterima oleh Ahok-Djarot sebagai pencitraan murahan. Fadli mengungkapkan karangan bunga tersebut berasal dari sumber yang sama. Sementara, papan karangan bunga yang dikirimkan ke Balai Kota Jakarta sudah mencapai lebih dari 1.000 unit. Karangan bunga ini diketahui ada di Balai Kota sejak Senin pekan ini dan jumlahnya terus bertambah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement