REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini, pada 1978, presiden Afghanistan, Sardar Mohammed Daoud digulingkan dan dibunuh dalam aksi kudeta yang dipimpin oleh Partai Komunitas Afghanistan. Peristiwa tersebut menandai dimulainya pergolakan politik di Afghanistan dan intervensi militer Uni Soviet dua tahun kemudian.
Sebelumnya, Daoud telah memerintah Afghanistan sejak 1973 pascakudeta yang terjadi di negara itu. Ketika menjabat, ia melakukan kampanye untuk melawan komunis di Afghanistan. Hal itu membuat hubungannya dengan Uni Soviet semakin keruh.
Pembunuhan seorang tokoh komunis pada awal April 1978, mendorong Partai Komunis Afghanistan meluncurkan kampanye dan gerakan untuk melawan Daoud. Kudeta pun terjadi.
Daoud ditumbangkan dan dibunuh dalam aksi kudeta pada 27 April 1978. Di tengah kekacauan politik di dalam negeri, kursi presiden segera diambil alih oleh Nur Mohammed Taraki yang merupakan kepala Partai Komunis Afghanistan.
Namun karena memimpin dengan gaya diktator, Taraki pun tak lama menjadi presiden. Pada September 1979, ia justru dikudeta dan dibunuh dalam peristiwa itu. Saat itulah Uni Soviet mulai membentuk pemerintahan Afghanistan sesuai kepentingannya dan menyebabkan konflik meletus antara militer dan kelompok pemberontak Afghanistan.