Kamis 27 Apr 2017 17:55 WIB

150 Desa di Malut Belum Teraliri Listrik

Instalasi listrik PLN
Foto: Antara/Yulius Satria Wijayantara
Instalasi listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Sedikitnya 150 desa di 10 kabupaten/kota, provinsi Maluku Utara,hingga saat ini belum teraliri listrik dari pelayanan PT PLN (Persero) setempat. "Dari tahap II, masih ada sekitar 150 desa yang belum disentuh Program Indonesia Terang (PIT). Sehingga ini menjadi program jangka panjang PLN Area Ternate," kata Ahli Mutu PT. PLN (Persero) Area Ternate, Jamal Syamsu, di Ternate, Kamis (27/4).

Menurut dia, PIT untuk tahap I pada 2017 di PT PLN (Persero) Area Ternate, saat ini pekerjaan sudah mulai dikerjakan. Sedangkan tahap II mencakupi 24 desa dalam perencanaan.

"Tahap II dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan sekarang baru dilelang," kata Jamal.

Menurut Jamal, tahap III direncanakan untuk empat desa dan masih pada 2017 dengan lokasi di luar dari Sofifi. Sehingga melalui program ini dicanangkan PT PLN (Persero) Area Ternate sudah sekitar 80 persen untuk progres pengerjaannya. 

Sedangkan daerah yang belum disentuh PIT masih dalam tahap perencanaan. PIT ini  paling lambat sampai 2020. Selain itu, dalam program ini juga dana yang disediakan terbatas, sehingga daerah atau desa yang dimasuki PIT dan PT PLN tidak mampu menyediakan mesin, maka pemerinta daerah yang menanggulanginya dengan memberikan bantuan anggaran. 

Dia merujuk di Batang Dua yang pemerintah setempat mengatasi dengan menyediakan mesin PLTS. Daerah seperti Sanana dan Mangole yang listriknya belum teraliri 100 persen, direncanakan akan disentuh oleh PIT. 

Namun, belum diketahui apakah PT PLN akan menyediakan mesinnya atau pemerintah. Jika PT PLN tidak mampu barulah pemerintah yang menanganinya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement