Jumat 28 Apr 2017 07:36 WIB

10 Tewas dalam Serangan di Dua Rumah Sakit Suriah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
Suriah
Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DEIR SHARQI - Serangan udara di dua rumah sakit di wilayah Deir Sharqi, Provinsi Idlib, yang dikuasai oposisi Suriah, pada Kamis (27/4), menewaskan 10 orang termasuk dua bayi di dalam inkubator. Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, total ada 19 orang yang telah tewas di hari yang sama dalam serangan di provinsi ini.

Serangan ini adalah yang ketiga kalinya dalam kurun waktu kurang dari sepekan, yang menyasar fasilitas medis di Idlib. "Rupanya pesawat Rusia melakukan empat serangan berturut-turut saat fajar di sebuah rumah sakit di pinggiran kota, di Deir Sharqi," ujar Kepala Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, dikutip Arab News.

"Enam warga sipil di bagian gawat darurat tewas, termasuk dua bayi di dalam inkubator, setelah penghancuran generator oksigen di fasilitas tersebut," tambah dia.

Menurut keterangan saksi, sedikitnya ada satu inkubator yang hancur, sejumlah kamar dan koridor rumah sakit dipenuhi reruntuhan, serta beberapa tempat tidur dan peralatan medis telah rusak. Dalam satu ruangan, sebuah dinding runtuh di atas rak obat, sehingga persediaan obat terlihat berserakan.

Di hari yang sama, empat staf medis dari sebuah apotik di Maarzita, Provinsi Idlib selatan, juga terbunuh dalam serangan yang mungkin dilakukan oleh pasukan Rusia. Sembilan orang lainnya, termasuk lima anak-anak, tewas dalam serangan di berbagai daerah di provinsi Idlib yang juga terjadi di hari yang sama.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memberikan tekanan kepada Rusia agar mengakhiri konflik Suriah. "Mereka adalah pihak yang bisa menghentikan perang ini jika mereka menginginkannya. Kita perlu menekan Rusia," kata Haley.

Secara terpisah, Kremlin mengkritik keras serangan udara Israel terhadap gudang senjata di Damaskus. Rusia mengatakan, Israel dan negara-negara lain harus menghindari aksi brutal yang dapat meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Israel menyerang sebuah gudang tempat menyimpan pasokan senjata milik kelompok Hizbullah Lebanon di dekat Bandara Internasional Damaskus, Kamis (27/4). Israel mengaku menargetkan senjata-senjata yang dikirim dari Iran melalui pesawat kargo komersial dan militer.

"Kami menganggap semua negara harus menghindari tindakan yang dapat menciptakan ketegangan lebih tinggi di wilayah itu dan meminta kedaulatan Suriah agar dapat dihormati," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement