REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kapal perang milik intelijen Angkatan Laut Rusia, Liman, tenggelam di lepas pantai Laut Hitam Turki pada Kamis (27/4) setelah bertabrakan dengan sebuah kapal yang membawa hewan ternak. Seluruh awak kapal Liman yang berjumlah 78 orang berhasil dievakuasi.
Menteri Transportasi Turki Ahmed Arslan mengonfirmasi semua awak kapal dalam keadaan sehat dan selamat. Kapal Liman menabrak kapal ternak Youzarsif H berbendera Togo.
Insiden tersebut terjadi saat kondisi laut sedang berkabut dan jarak pandang rendah, sejauh 29 Km dari desa Kilyos di pantai Laut Hitam, utara Istanbul. Pihak berwenang Turki segera mengirim sebuah kapal tunda dan tiga kapal penyelamat.
Penasihat Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menyampaikan rasa duka atas insiden tersebut kepada rekan-rekannya di Rusia. Meski demikian, hubungan kedua negara saat ini semakin memburuk terkait perselisihan politik dalam perang sipil di Suriah karena Moskow dan Ankara mendukung faksi yang berbeda.
Kapal perang Rusia sering melewati Selat Bosphorus yang sempit dan melintasi Istanbul dalam perjalanannya dari Laut Hitam ke pantai Mediterania Suriah. Sementara Kapal Youzarsif H sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Aqaba dari Laut Merah Yordania.
Juru bicara perusahaan Hammami Livestock yang memiliki Kapal Youzarsif H mengatakan, tidak ada korban jiwa dari kapal miliknya. "Saya anggap ini sebagai pukulan kecil, bagi kami," katanya yang mengaku tidak memiliki informasi tentang penyebab tabrakan tersebut.
"Kami belum tahu berapa banyak kerugian kami, tapi syukurlah tidak ada korban jiwa, baik dari pihak kami maupun dari kapal lain," ungkap dia.
Kapal Youzarsif H dibangun pada 1977 dan memiliki kapasitas 2.418 ton. Selat Bosphorus adalah salah satu jalur air terpenting di dunia yang dilintasi kapal dagang minyak dan biji-bijian. Jalur air sepanjang 17 mil itu menghubungkan Laut Hitam dan Laut Tengah.