REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi meresmikan rumah pintar pemilu (RPP) Jumat (28/4). Kehadiran saranan tersebut ditargetkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pemilu.
Peresmian RPP tersebut dilakukan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Sukabumi pada Juni 2018 mendatang. ‘’Sarana RPP ini disediakan untuk pendidikan politik dan peningkatkan partisipasi masyaraka di bidang politik,’’ terang Ketua KPU Kota Sukabumi Hamzah kepada wartawan selepas peresmian.
Diterangkan dia, keberadaan RPP ini memang harus tersedia di semua wilayah Indonesia. Di mana terang dia tujuan utamanya yakni memberikan edukasi kepada warga tentang arti pentingnya demokrasi dan pemilu.
Harapannya ujar Hamzah, semua permasalahan perhelatan pemilu dan pilkada akibat ketidakpahaman mengenai aturan dapat terminimalisir. Pasalnya lanjut dia pelaksanaan pilkada dapat berpotensi menimbulkan konflik jika tidak dicermati dan dicegah dengan baik. Dampaknya ujar dia bisa berimbas pada bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya.
Oleh karena itu kata Hamzah, KPU mempunyai rencana strategis dengan memanafatkan ruang yang ada sebagai RPP. Saat ini lanjut dia di ruangan tersebut baru terdapat ruang audio visual, praktek, dan media center.
Ke depan sambung dia KPU akan terus melengkapi RPP dengan sarana yang lebih lengkap. Selain pendidikan politik ungkap Hamzah, KPU juga berupaya menanamlan pendidikan karakter pemilih dalam pemilu. Hal ini kata dia dikarenakan pada momen menjelang pilkada biasanya suhu dan kondisi politik meningkat.
Ditambahkan Hamzah, biaya pembangunan RPP ini menelan dana Rp 50 juta. Rinciannya kata dia sebesar Rp 35 juta untuk biaya belanja modal dan Rp 15 juta biaya kegiatan. Selain itu kaa dia pembangunannya mendapatkan bantuan dari dana corporate social responsibility satu perusahaan karena masih ada kekurangan dana.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz yang hadir meresmikan RPP mengatakan, pemkot menyambut positif hadirnya RPP di Sukabumi. ‘’ RPP sangat penting untuk penyebarluasan informasi mengenai pemilu dan demokrasi,’’ cetus dia.
Bahkan kata Muraz, RPP bisa menjadi semacam museum pemilu. Di mana terang dia di dlamnya terdapat infomasi dan referensi yang lengkap mengenai peraturan pemilu, sistem politik dan pengetahuan lainnya.‘’ Sehingga harapannya partisipasi masyarakat dalam pilkada akan terus naik,’’ imbuh Muraz.
Sarana ini pun sambung dia dapat dimanfaatkan oleh para politisi dalam menggali data dan informasi yang penting dalam strategi pemenangan pilkada maupun pemilu legislatif.