Jumat 28 Apr 2017 14:37 WIB

Karangan Bunga Terus Datang, Pemprov DKI akan Kirim ke Monas

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nur Aini
Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di halaman kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4).
Foto: Republika/Prayogi
Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di halaman kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kabiro Umum Pemprov DKI Jakarta, Agustino,mengatakan karangan bunga yang dikirimkan ke Balai Kota Jakarta akan terus dibenahi dan tidak ada yang dibuang ke tempat sampah. Ia mengatakan, hingga saat ini, masih terus berkeliling mengecek.

Jumlah karangan bunga di Balai Kota diperkirakan mencapai 3.200 papan. Jika di Balai Kota Jakarta tidak lagi bisa memuat karangan bunga, dia mengaku akan memakai kawasan Monas.

"Mana berani saya buang-buang. Orang beli bunga harus dihargai dong. Kalau jatuh saja kita angkatin lagi," kata dia, Jumat (28/4).

Jika ada bunga yang sudah mulai rusak, Agustino menuturkan, tidak mungkin diperbaiki satu per satu karena jumlahnya sudah mencapai ribuan. "Tidak rusak-rusak amat kok saya lihat. Yang penting tulisannya jelas, ya kalau ada orang ngambil bukan berarti kita izinin, kita tidak bisa awasin satu-satu. Saya sudah instruksikan bawahan saya, jangan ada yang ngambil. Kita amankan yang ada," ujarnya. Dia mengaku tidak bisa menduga situasi karena setiap hari warga yang datang bisa mencapai ribuan orang.

Untuk karangan bunga yang rusak, Agustino melaporkan terlebih dahulu kepada Gubernur DKI Jakarta. Untuk penanganan selanjutnya tergantung dari mandat Gubernur. "Saya tidak berani ambil tindakan harus lapor dulu," tutur dia.

Sementara itu, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak akan melarang pengiriman karangan bunga ke Balai Kota. Menurutnya, karangan bunga tersebut bisa dimanfaatkan untuk dijual.

Menurutnya, masyarakat bisa menikmati sisi ekonomi karangan bunga. "Makanya nanti dikeluarin, ditaruh semua di Monas. Kan bisa dikeluarin, ada petugas. Kamu kalau lagi festival dan karnaval, keluar berapa duit? kan bayar," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement