Jumat 28 Apr 2017 16:47 WIB

Ahok Ogah Bicarakan Soal Pilkada Lagi

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bertemu langsung dengan para murid dari sekolah-sekolah yang mendapat penghargaan dari BPOM sebagai sekolah pangan aman.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bertemu langsung dengan para murid dari sekolah-sekolah yang mendapat penghargaan dari BPOM sebagai sekolah pangan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panasnya suasana Pilkada DKI Jakarta 2017, hingga membuat tetangga pun bermusuhan, sudah mulai surut namun memang masih terasa membekas. Gubernur DKI Jakarta pun enggan mengomentari suasana Pilkada yang sudah berlalu itu, dan tetap fokus pada semua program-programnya.

Usulan Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, untuk mengembalikan Pilgub oleh DPRD, tidak direspons oleh Ahok yang sedang asik membicarakan program-programnya untuk lima bulan sisa jabatannya. Saat ditemui usai konferensi pers tentang wacana rumah untuk PNS, Ahok menjawab singkat usulan tersebut.

"Soal itu tidak tahu," ucap dia seraya pergi meninggalkan ruang konferensi pers dan menuju kembali ke ruang kerjanya di Balai Kota, Jumat (28/4) sore. 

Ia sangat bersemangat memaparkan program-programnya ke depan. Namun ketika disinggung kembali soal Pilkada, mimik wajahnya berubah menjadi datar dan tanpa senyum.

Berbagai pro dan kontra panas pada Pilkada DKI 2017 kemarin, memang menyisakan pertentangan di masyarakat luas Indonesia, khususnya di ibu kota. Tri Kurniadi, sebagai pemimpin daerahnya, merasa was-was dengan kondisi tersebut. Sehingga dalam pertemuannya dengan para Wali Kota luar Jabodetabek, mereka sempat membahas usulan Pilgub dikembalikan lagi saja ke DPRD.

Kekhawatiran Tri, menjadi nyata, ketika masyarakat berbondong-bondong mengirim karangan bunga ucapan terima kasih pada Ahok hingga ribuan di Balai Kota DKI Jakarta. Salah seorang warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, Suminah, yang sedang mampir di Balai Kota untuk melihat karangan bunga, mengatakan sempat berbincang dengan salah satu pendukung Anies-Sandi yang ikut berfoto dengan Ahok.

"Ada loh tadi saya tanya. Kok dukung Anies tapi minta foto juga sama Ahok. Dia jawab, saya dukung Anies karena kasihan Ahok dijelekin terus. Jadi biarlah Anies menang supaya Ahok tidak dijelekin lagi," jelas Suminah. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement