REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Data statistik Pemerintah Queensland mengungkap satu dari tiga anak mempunyai orang tua yang pernah atau sedang menggunakan sabu. Merespons data ini, pemerintah akan mengadakan tes napza wajib bagi orang tua yang anaknya harus belajar di layanan perawatan departemen.
Menteri Perlindungan Anak Queensland Shannon Fentimen mengatakan, data terbaru memberikan gambaran upaya strategis apa yang harus diambil oleh pemerintah. Menurut dia, banyak orang tua bermasalah dengan penggunaan sabu, namun ingin tetap merawat anak-anaknya di rumah. Mereka akan dipaksa untuk melakukan tes napza wajib.
“Petugas kami membutuhkan informasi ini agar dapat memberikan keputusan terbaik terkait potensi risiko kekerasan terhadap anak,” kata Shannon.
Ia menambahkan, untuk pertama kalinya, pemerintah Queensland juga akan memunyai perawat untuk kasus napza dan narkoba yang menyatu dengan layanan dukungan keluarga.
“Kami sadar harus ada koordinasi dan kolaborasi yang lebih baik di lapangan antara keamanan keluarga dan tim dukungan keluarga, dan praktisi kesehatan,” kata dia.