Ribuan warga Suku Baduy berjalan kaki menuju Pendopo Kabupaten Rangkasbitung dalam rangka Seba Baduy di Banten, Jumat (28/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Seorang warga memotret ribuan warga Suku Baduy yang tengah berjalan kaki menuju Pendopo Kabupaten Rangkasbitung dalam rangka Seba Baduy di Banten, Jumat (28/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ribuan warga Suku Baduy berjalan kaki menuju Pendopo Kabupaten Rangkasbitung dalam rangka Seba Baduy di Banten, Jumat (28/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Seorang ayah dari Suku Baduy memakaikan ikat kepala kepada anaknya saat berjalan menuju Pendopo Kabupaten Rangkasbitung, Banten, Jumat (28/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah warga Suku Baduy berjalan menuju Pendopo Kabupaten Rangkasbitung dalam rangka Seba Baduy di Banten, Jumat (28/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Warga Suku Baduy membawa hasil tani saat tiba di Pendopo Kabupaten Rangkasbitung dalam rangka Seba Baduy di Banten, Jumat (28/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Ribuan warga Suku Baduy berjalan kaki menuju Pendopo Kabupaten Rangkasbitung dalam rangka Seba Baduy di Banten, Jumat (28/4).
Seba Baduy merupakan tradisi wajib tahunan yang harus dilaksanakan oleh masyarakat Baduy untuk bertemu Kepala Daerah Provinsi Banten dengan berjalan kaki puluhan kilometer, serta membawa hasil tani mereka untuk diberikan kepada Kepala Daerah.
Advertisement