REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN masih diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dunia. Pasalnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN rata-rata sebesar lima persen.
"Dengan penduduk ASEAN sekitar 640 juta dan rata-rata pertumbuhan ekonomi lima persen. Maka ini menjadi sumber untuk memberikan pertumbuhan ekonomi dunia, jadi kami mesti jaga," ujar Agus, di Jakarta, Jumat, (28/4).
Dirinya menjelaskan, beberapa tahun lalu Asia sempat terkena krisis finansial cukup parah. Sehingga membuat negara-negara seperti Indonesia, Thailand, serta Korea mengalami efek buruk. Tapi setelah krisis, negara-negara Asia melakukan program restrukturisasi untuk pemulihan. "Ekonomi rebound dengan perbaikan," tegasnya.
Ia menambahkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Asia selama 15 tahun terakhir sebesar 5,5 persen year on year (yoy) lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global yang sekitar 3,9 persen. Menurutnya, kunci perbaikan perekonomian adalah keyakinan stabilitas ekonomi akan membaik.
Meski begitu, kondisi perpolitikkan di Korea Utara yang melibatkan Korea Selatan dan Jepang. Diharapkan hal itu tidak mengganggu stabilitas perekonomian di Asia termasuk Asean, khususnya Indonesia.