Sabtu 29 Apr 2017 03:27 WIB

Balita Lahir dengan Tiga Kaki Berhasil Dioperasi di Australia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Choity Khatun, balita yang terlahir dengan tiga buah kaki yang kini telah berhasil dioperasi
Foto: BBC
Choity Khatun, balita yang terlahir dengan tiga buah kaki yang kini telah berhasil dioperasi

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Seorang balita asal Bangladesh yang lahir dengan tiga kaki akhirnya bisa kembali ke rumah. Sebelumnnya, balita berusia tiga tahun itu baru saja menjalani operasi di Australia.

Dilansir dari BBC, Jum'at (28/4), Choity Khatun memang lahir dengan kembaran kaudal atau bagian dari kembar yang berkembang di panggul. Ahli bedah Australia menghabiskan waktu berbulan-bulan mencari cara menyingkirkan bagian lebih dan merekonstruksi daerah panggul Khatun.

Khatun diterbangkan ke Australia dari Bangladesh berkat kegiatan amal bernama Children First Foundation. Kepala Operasi di RS Anak Monash di Victoria, Dr Chris Kimber mengatakan, masalah yang dihadapai Khatun merupakan kasus yang terbilang sangat langka, sehingga operasinya dirasa menakutkan.

"Operasi ditentukan individu dan Anda harus meluangkan banyak waktu untuk menganalisis apa yang ada di sana, dan kemudian merencanakan prosedurnya ke dalam laporan," kata Kimber kepada Australian Broadcasting Corporation.

Tim dokter Australian turut mengadakan diskusi ekstensif dengan para dokter di Bangladesh, yang telah melakukan beberapa operasi. Pasalnya, tahun lalu, tim dokter harus menentukan apakah operasi akan dilanjutkan, serta menghitung seberapa kemungkinan keberhasilannya sebelum Khatun diterbangkan ke Australia.

Sebelumnya, tim dokter di Bangladesh telah melepaskan sebagian tungkai, tapi masih tertinggal dengan massa besar dan berada di panggulnya. Tepatnya, ada di antara kedua kakinya yang memang sejak lahir berada dalam kondisi yang lebih baik karena normal-normal saja.

"Karena ada bagian kembar di sana, dia memiliki dua rektum, dua vagina, berpotensi dua anus, dua kelumit yang tumbuh menjadi daerah yang sangat tidak normal," ujar Kimber.

Setelah proses perencanaan panjang, tim memulai operasi pada bulan November, dengan memindahkan bagian kaki yang tertinggal dan melakukan rekonstruksi, untuk memastikan gadis kecil itu kontinen. Kondisi itu merupakan sesuatu yang akan membantunya berfungsi lebih baik ketika di rumah.

Kimber menuturkan, balita yang sebagian tidak bisa melihat itu sekarang berjalan dan bisa berlari. Berat badannya pun kini semakin bertambah. Karenanya, ia mengira jika mungkin diperlukan operasi korektif lebih lanjut selama masa remajanya. Tapi saat ini dia telah bisa kembali ke Bangladesh bersama ibunya tanpa obat dan alat bantu operasi.

Sementara, sang ibu, Shima Khatun berharap, bisa segera pulang ke keluarganya dan menyaksikan anak perempuannya bermain. "Semuanya bagus sekarang, dia bisa bermain seperti bayi lainnya, dia sama seperti mereka," ujar sang ibu. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement