REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Wakaf Foundation, Aksi Cepat Tanggap, Seville Mosque Foundation dan Ukhuwah for Ummah meluncurkan program A Tile for Seville (Keramik untuk Seville), Jumat (28/4), di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Pusat. Presiden Global Wakaf ACT, Imam Akhbari mengatakan, pembangunan masjid untuk umat Muslim di Sevilla tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga sebagai pusat peradaban dan pusat produktifitas.
"Kami memandang keinginan Muslim Sevilla di Spanyol membangun sebuah masjid dan pusat kebudayaan Islam untuk menebarkan kebaikan Islam Rahmatan lil alamin," kata dia saat konferensi pers di Hotel Puri Denpasar, Jumat (28/4).
Dengan tema A Tile For Seville Imam berharap kekerabatan dan persahabatan Muslim dunia semakin erat. Persaudaraan tidak kenal geografis meskipun Sevilla di Eropa dan Indonesia di Asia. "Mudah-mudahan meski ada sekat wilayah pembangunan pusat kebudayaan Islam di Sevilla ini kembali mampu membenarkan kejayaan Islam di masa lampau, "jelas dia.
Saat ini, Sevilla tak hanya bekerja sama dengan Indonesia, tetapi juga dua negara lain di Asia, Malaysia dan Singapura. Elfaeza Ulhaq, artis Singapura merasa terpanggil untuk mendukung program ini.
Dia mengaku sangat merasakan apa yang dirasakan Muslim Sevilla seperti di Singapura. "Sama seperti di Sevilla, Spanyol, di Singapura masjid tidak boleh mengumandangkan azan, kecuali hanya di masjid Sultan saja, sangat beruntung umat Muslim di Indonesia" kata dia.
Elfaeza berharap saat masjid di Sevilla terbangun bisa seperti masjid di Madinah. Rasulullah saat berhijrah yang pertama kali dibangun adalah sebuah masjid, masjid yang tidak hanya digunakan untuk shalat tetapi juga untuk berdiskusi baik sesama Muslim maupun umat lain.
Selain itu, dia berharap dengan program ini negara yang serumpun dan sebahasa dapat bersatu. Karena Islam adalah agama pemersatu.
Irma Hasmie aktris Malaysia yang telah hijrah ini yakin suatu hari nanti Islam akan kembali menjadi gemilang. Dia berharap pembangunan masjid Sevilla ini dapat menjadi langkah kebangkitan Islam kembali di Eropa.
Faizal Thahir, aktor Malaysia merasa terpanggil untuk mendukung program ini. Menurut dia, untuk mendukung kampanye ini tidak hanya uang tetapi juga dengan menyebarkan program ini dan mengajak umat Islam untuk menyumbang itu sudah bagian dari mendukung.
Saling bahu membahu membangun masjid dari berbagai Negara merupakan bagian untuk memperkenalkan bahwa Islam adalah agama yang damai. "Kami berharap stereotip negatif Islam yang dikenal keras, berperang bahkan dituduh teroris, dapat dikenal sebagai Islam yang cinta damai, "jelas dia.
Dewi Sandra pun merasakan hal yang sama. Dia tercengang ketika berkunjung ke mushola di Sevilla ada sebuah artikel yang memuat foto pesepak bola nasional di sana, Frederic Kanoute.
Pesepakbola tersebut membeli mushola yang tadinya akan dijual oleh pemiliknya. Dalam artikel tertulis alasan dia membeli mushola tersebut. "Saya Muslim, dan sebagai Muslim apa yang saya berikan untuk agama saya, bahwa ketika saya meninggal nanti bukan berapa banyak gol yang sudah saya cetak, tapi apa yang hidupmu lakukan dan hartamu gunakan untuk agamamu, begitu alasan pesepakbola itu," ujar Dewi Sandra.
Frederic menyumbangkan uang hadiah kompetisinya senilai Rp 6,3 miliar untuk membeli mushola yang hanya berukuran sekitar 20 meter persegi. Dia penyelamat saat mushola tersebut hampir ditutup.