REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu bulan jelang Ramadhan, harga cabai dan bawang merah di pasar masih tetap terkendali. Sejak mengalami lonjakan harga di awal Februari 2017 hingga Maret, harga cabai rawit merah mulai bergerak turun hingga memasuki awal April 2017.
Berdasarkan data yang dirangkum dari lapangan per 26 April 2017, harga cabai di tingkat petani di wilayah Jawa Barat (Sumedang dan Garut) ada di kisaran Rp 36 ribu per kilogram, sedangkan di Sukabumi harga di tingkat petani Rp 57 ribu per kg. hal yang sama juga terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Di Magelang, harga cabai rawit merah sebesar 38 ribu per kg dan di Malang RP 39 ribu per kg. Di Enrekang dan Bantaeng, Sulawesi Selatan, harga di tingkat petani bahkan turun hingga Rp 23 ribu per kg dari harga sebelumnya sebesar Rp 25 ribu per kg.
“Dari data tersebut, secara umum harga cabai rawit merah di bulan April stabil dan terkendali, harga tertinggi di tingkat petani dari pantauan di lapangan adalah di Kepulauan Yapen, Papua, yaitu Rp 90 ribu per kilogram dan yang terendah adalah di Majane dan Bantaeng yaitu Rp 20 ribu per kilogram,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Agung Hendriadi di Jakarta, Sabtu (29/4).
Menurut Agung, penyebab stabilnya harga ini juga berkaitan dengan stok yang memadai. Panen cabai di Maret 2017 mencapai produksi sebesar 75.465 ton dengan asumsi kebutuhan konsumsi sebesar 68.472 ton sedangkan memasuki April, panen cabai diprediksi meningkat sebesar 79.170 ton dengan asumsi kebutuhan 70.446 ton.
Tidak hanya cabai, harga bawang pun di April menjelang Ramadhan tetap stabil. Di Bandung dan Garut, kata Agung, harga bawang Rp 10 ribu per kg. Untuk wilayah Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Sukabumi rata-rata di harga Rp 17 ribu per kg. Hal yang sama juga di wilayah Jawa Tengah dan Timur dengan rata-rata harga di kisaran Rp 14 ribu per kg. Di Sumatra, di beberapa sentra produksi bawang, harga di tingkat petani rata-rata Rp 17 ribu per kg. Dari pantauan harga bawang di tingkat petani, di Tidore dan Merauke yang paling tinggi yaitu Rp 40 ribu per kg, sedangkan terendahnya di wilayah Bantaeng, Sulawesi, yaitu Rp 7.000 per kg. Di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, sebagai salah satu acuan, harga bawang saat ini ada di posisi Rp 17 ribu per kg atau mengalami penurunan dari harga sebelumnya, yaitu Rp 18 ribu per kg.
Menurut Agung, stabilisasi harga ini didukung dengan keberhasilan meningkatkan produksi. Di 2015, produksi mampu mencapai 1,22 juta ton dan meningkat 5,74 per di 2016 menjadi 1,29 juta ton. Memasuki 2017, pemerintah telah menargetkan peningkatan luas tanam bawang 150 ribu hektare. Peningkatan produksi ini sebagai landasan pemerintah dalam mengambil kebijakan setop impor bawang dan cabai sejak 2016.
“Keberhasilan panen cabai dan bawang dapat dikatakan sebagai salah satu penunjang stabilnya harga kedua komoditi tersebut menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri,” kata Agung.