REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lewat program Kapal Kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menghimpun beras untuk dikirim ke Somalia. Hanya dalam hitungan beberapa pekan ke belakang, 1000 ton beras atau setara dengan 48.000 karung beras sudah terkumpul, kemudian diangkut seluruhnya ke dalam kontainer menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Beras sebanyak 40 kontainer diboyong dari Kecamatan Cepu Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro, dua wilayah subur bagian dari lumbung pangan terbaik di Pulau Jawa. Kurang lebih 300 ton beras atau setara dengan 12.000 karung beras dibawa dari Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Sisanya sebanyak 700 ton atau setara dengan 28.000 karung diboyong dari Kabupaten Bojonegoro.
“Blora sekarang bangga, masyarakat di Somalia sana bisa tersenyum. Karena melalui ACT masyarakat Blora bisa kirim 1000 ton untuk Somalia,” ujar Bupati Blora Letkol Inf. (Purn) Djoko Nugrohosesaat sebelum pelepasan konvoi truk, dari Cepu menuju Terminal Petikemas Surabaya.
Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin menjelaskan program ini terkait situasi kelaparan yang berhitung dengan waktu. Sementara proses edukasi dan penggalangan masih simultan berjalan. ACT menyiapkan skenario percepatan.
“Tanpa menunggu penggalangan itu terhimpun, dengan dana yang ada kami beli gabah dari petani binaan kami, dan sejumlah usaha penggilingan di Cepu dan Bojonegoro. Hasilnya, beras yang baru dipanen, tentu berkualitas bagus. Beras inilah yang akan diberangkatkan insyaAllah pada 29 April dari Surabaya,” ujar Ahyudin.
Pelayaran perdana Kapal Kemanusiaan akhirnya dimulai. Tiba di Surabaya, 40 kontainer Beras untuk Afrika itu pun dibawa menuju Terminal Petikemas Surabaya di kawasan Perak. Sesuai jadwal keberangkatan, Kapal Kemanusiaan bakal berlayar di hari Sabtu, (29/4). Kapal kemanusiaan ini dijadwalkan akan merapat Port of Mogadishu di Somalia pada 29 Mei.
Semua urusan teknis keberangkatan, dari mulai truk kontainer hingga berlayarnya Kapal Kemanusiaan ke Somalia, ACT bekerja sama PT. Samudera Indonesia. Komisaris PT. Samudera Indonesia Ken Narotama mengatakan kolaborasi Kapal Kemanusiaan adalah kesempatan hebat untuk mengamalkan pengalaman panjang di urusan logistik dan pelayaran untuk bidang sosial.
"Kami merasa beruntung dapat kesempatan ini. Kami semua di PT. Samudera Indonesia mendoakan agak hasil dari kerja ini diberi perlindungan dan kesuksesan oleh Allah SWT. Tahap berikutnya, PT. Samudera Indonesia akan ikut di setiap langkah kemanusiaan ACT," ujar Ken Narotama.