REPUBLIKA.CO.ID, MANUS -- Seorang pengungsi Afghanistan yang membawa bocah laki-laki ke pusat detensi imigrasi di Pulau Manus beberapa pekan lalu mengaku dia dan teman-temannya hanya memberi makanan kepada bocah tersebut.
Pria berusia 34 tahun ini mengatakan bingung dan kecewa dengan tuduhan yang dilontarkan Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton bahwa penduduk setempat mencurigainya melakukan pelecehan seksual terhadap sang bocah.
"Saya dibesarkan di sebuah negara yang dilanda perang, bom, pertempuran dan semua hal ini. Saya dibesarkan tanpa ayah. Saya mengalami kelaparan, haus, mengalami kemiskinan dan saya tahu bagaimana rasanya seorang anak yang merasa kelaparan," katanya.
"Ketika saya melihat hal itu, saya tidak bisa menutup mata dan berpangku tangan," ujarnya.